Pt. 13| Thank You..

641 51 0
                                    

Mohon maaf lahir batin ya teman-teman readers, berasa cepetnya bulan puasa tahun ini.. InshaAllah dipertemukan lagi dibulan Ramadhan tahun depan ya,,😊😊

Beberapa hari ini walaupun dirumah aja, mood buat nulis suka ilang-ilangan..
Lagipula kayaknya cerita ini aku rasa gak bakal banyak part dan juga bakal aku kejar buat endingnya..
Dan untuk sekedar kasih tau aja nih,part ini bikinnya greget banget karna disaat jam 1 udah berusaha mau tidur,tiba-tiba aku memikirkan alur cerita ini dan alhasil aku gak bisa tidur,langsung cusss ngetik deh.. Semoga kalian sehat selalu ya.

Dan Maaf ya kalo ada beberapa kata typo dipart ini...

Hope you enjoy it.

Happy Reading..

••••••



Jam sudah menunjukan pukul 9 malam saat Hazel dan Ethan serta keempat pria yang menemaninya,memutuskan untuk menyudahi jalan-jalan hari ini. Ethan tampak sudah tertidur pulas di gendongan Riley. Awalnya Hazel menolak untuk diantar oleh Riley,tapi pria itu terus memaksa dengan alasan wanita terlalu riskan pulang sendiri apalagi menaiki taksi. Dan akhirnya ia pun mengiyakan ajakan Riley. Evan dan dua pria lainnya sudah lebih dulu beranjak dari toko mainan. . . Setelah memastikan seatbealt kursi mobil khusus anak-anak sudah terpasang ditubuh bocah itu,Hazel pun kemudian masuk kedalam mobil. Sesekali ia menguap karena sungguh hari ini cukup melelahkan namun juga sangat menyenangkan sekali baginya.

Tak lama mobil yang dikendarai Riley melaju santai menuju Mansion Dave. Beberapa menit dalam perjalanan membuat kedua mata Hazel perlahan terpejam. Ia langsung tertidur dengan posisi bersandar kesamping kanannya dan sebelah tangannya dijadikan bantal untuk kepalanya. Saat Riley berhenti diperempatan lampu merah,ia menoleh pada Hazel yang ternyata sudah tertidur pulas. Ia bisa mendengar sedikit nafas wanita itu. Sebuah senyuman terpancar diwajah Riley saat menatap wajah Hazel dari samping lalu ia juga melirik pada Ethan yang juga tengah tertidur dikursi belakang. Ia pun kembali melajukan mobilnya dijalanan kota Manhattan yang masih terlihat cukup ramai.

Sesampainya dihalaman depan mansion,Riley menatap kearah pintu lalu tangannya meraih ponsel dan mengirimi pesan pada Dave untuk segera keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sesampainya dihalaman depan mansion,Riley menatap kearah pintu lalu tangannya meraih ponsel dan mengirimi pesan pada Dave untuk segera keluar. Lalu ia kembali menoleh pada wanita disampingnya itu. Wajahnya tampak tertutup oleh helaian rambut,dan dengan perlahan jemari Riley merapikan helaian rambut kebelakang telinga Hazel. Tatapan Riley melembut saat menatapi wajah Hazel yang cantik sedang tertidur dengan damainya. Entah sudah berapa kali pria itu tersenyum saat melihat wajah wanita disampingnya itu hari ini.

"Terima kasih sudah menemani kami dan juga sudah membuatku terus tersenyum seharian Ms. Burkins..." ucap Riley sendiri seraya menatap wajah Hazel. Pria itu ingin sekali mengelus lembut sisi wajah dan mengelus lembut rambut pendeknya. . .namun ia urungkan saat menyadari sesuatu yang tiba-tiba muncul dipikirannya.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now