Pt. 27|Intertwined Love

596 36 4
                                    

Hai Readers,,

Mau minta pendapat kalian boleh???
Menurut kalian nih, porsi pasnya untuk satu part itu berapa kata?. .

Karna aku setiap nulis gak bakal sempet pake laptop,jadi hampir setiap part itu aku nulis lewat hp. . jadi aku gak tahu nih kira-kira menurut kalian yang pastinya udah sering baca-baca juga berbagai macam novel di WP, porsi enaknya pas baca itu berapa kata dalam satu part.... Minta infonya ya teman-teman readers.🤓🤓

Part ini 2516 kata pas ngetik di hp...kebanyakan/pas/kurang?? Minta sarannya ya .. Thank you 🙏🏻💕🤓

Terima kasih ya readers... 🤓😁😁🙏🏻

Anyways,,part ini ada *konten dewasanya ya.. So watch your mind... 😉😏😁

Happy Reading


••••

Dave baru saja keluar dari sebuah toko pakaian bersama Martin,dan langsung masuk kedalam mobilnya. Tak lama ponselnya pun berdering,memunculkan nama Riley disana.
"Yes,,"

"Kau sudah kembali ke Manhattan? Kalian baik-baik saja bukan?" tanyanya.

"Yeah,kami baik-baik saja... Riley,sepertinya sekarang kita mulai harus berhati-hati dengan Jimmy . .kau sudah melihat kamera cctv di kediaman De Cruz bukan?" ucapnya dengan nada serius.

"Sure Dave...pria itu pintar menyamar juga sepertinya dan juga Roman meminta maaf perihal ini padamu Dave,,dia mencoba menghubungimu semalam tapi tidak sedang sibuk saat itu" jelasnya.

"Aku tahu,aku sudah menelponnya lagi tadi pagi . . well,aku akan mengabarimu lagi nanti Riley karena ada hal lain yang ingin ku bicarakan denganmu sesampainya di Manhattan . . karna saat ini aku dalam perjalanan kembali ke hotel"

"Owh alright then, see you around Dave" ucap Riley.

Perbincangan mereka pun berakhir bersamaan dengan mobilnya yang berhenti tepat didepan hotel.
"Martin, kita akan berangkat jam 11 nanti . .luangkan waktumu dengan baik" ucap Dave seraya memberikan beberapa lembar uang seratus dollar pada supir pribadinya itu,seraya tersenyum.

"Terima kasih tuan.." balas Martin seraya mengangguk pelan.

Sementara itu,diatas ranjang Hazel mulai menggeliat dan terbangun dari tidur nyenyaknya. Jam baru saja menunjukan pukul 9 pagi. Wanita itu mengusap pelan wajahnya seraya menatap ke langit-langit kamar. Tak lama tercetak senyuman diiringi tawa kecil diwajah itu. Yeah,Hazel mengingat apa yang terjadi semalam. Cumbuan panasnya bersama Dave,menjadi satu moment yang tidak akan bisa ia lupakan.

"Aku kira kau akan terus tidur hingga siang,," ucap Dave tiba-tiba,membuat Hazel langsung menoleh.

Pria itu berjalan dengan santainya ketengah kamar lalu menaruh sebuah paperbag diatas ranjang.
"Gaunmu sedang dilaundry,,kuharap pakaian yang kubeli muat untukmu..." Hazel sama sekali tak bersuara,ia hanya duduk seraya memandangi gerak-gerik Dave dengan sebelah tangannya terus memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Jangan terus memandangiku Hazel,atau kau masih mau mengulang kegiatan kita malam tadi,," ucap Dave seraya tersenyum kecil menatap Hazel dari cermin lalu kemudian ia berbalik badan.

Tak lama setelah Dave berbalik badan,Hazel dengan cepat melempar batal tepat mengenai wajah pria itu.
"Kita tidak akan melakukan itu kalau aku tidak terpengaruh obat perangsang yang  Jimmy taruh diminumanku..." ucapnya. Hazel mengalihkan pandangannya ke paperbag dan meraihnya.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now