Pt.10| Dear No One,

709 53 0
                                    

Hazel POV

Matahari dari celah tirai membangunkanku pagi ini. Aku melirik pada pria yang tengah tertidur disampingku. Wajah pria itu tampak tenang dan terlihat sangat lelah. Pria itu,Scott....dia menghabiskan malam ini diapartmentku dengan sikap yang menurutku sedikit aneh. Biasanya pria itu akan memarahiku dan memakiku tetapi kemarin ia terlihat lebih tenang. Aku jadi mengingat tentang kejadian kemarin saat berada di acara ulang tahun Ethan. . Dave memaksakan diri untuk mengantarkanku kembali setelah anak kecil itu tertidur pulas diranjangnya.

Tentu saja aku sempat menolak,tetapi ia bersikeras untuk mengantarkanku. . bahkan kemarin aku lupa memberitahu Scott kalau aku akan pergi,mungkin hal itu yang membuatku sedikit khawatir dan menolak Dave untuk mengantarkanku. Saat dalam perjalanan,tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan menghalangi jalan kami,tak lama kemudian sosok yang kukenal turun dari mobil itu dengan wajah datarnya. Hal yang tidak kuharapkan terjadi.

Aku langsung keluar mobil bersamaan dengan Dave. Dave sendiri tampak dengan santai berjalan mendekati Scott,keduanya tampak sedang berbincang sesuatu. Hingga akhirnya aku memutuskan mendekati Scott juga. Menatap pria itu dan Dave bersamaan. Dan tanpa berkata apa-apa lagi aku langsung masuk kedalam mobil Scott dan meninggalkan Dave begitu saja. . aku hanya tak ingin Scott bertindak buruk pada pria sebaik Dave.

Sejak saat itu,Scott tampak tidak banyak berbicara. .dan yang ku bisa lakukan hanya meminta maaf karena lupa memberinya kabar.

Lagi. Aku menoleh pada pria yang menjadi kekasihku itu. Lalu meraih kaus sleeveless biru dan celana pendek milikku . Aku berjalan menuju bathroom untuk sekedar mencuci muka dan setelah itu langsung pergi menuju dapur.

 Aku berjalan menuju bathroom untuk sekedar mencuci muka dan setelah itu langsung pergi menuju dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat sedang membuat kopi,ponselku berdering dan memunculkan nama mom. Tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat panggilan itu dengan semangat.
"Hi Mom..."

"Hi sayang,bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya ibuku. Suara wanita yang kurindukan sungguh membuat perasaanku lebih baik.

"Uhmm...yeah, I'm good mom. . apa kalian baik-baik saja disana?aku sangat merindukan kalian" jawabku seraya menuang kopi kedalam dua cangkir putih.

"Kami baik-baik saja sayang,kami juga merindukanmu Hazel . . uhmm.. Hazel---" ibuku terdiam sesaat disela ucapannya. Entah kenapa membuatku sedikit penasaran.

"Mom,ada apa ?" tanyaku kemudian.

"Hazel,boleh mom pinjam uangmu...gaji daddymu dan pegawai yang lain belum dibayarkan selama sebulan ini karena pabrik tempatnya bekerja mengalami masalah,uhm..tapi kau tenang saja,daddymu masih bekerja disana..." jelas mom. Aku seketika menghentikan aktivitasku.

"Mom,kenapa kau tidak mengatakannya dari kemarin. . .aku akan mentransfer uangnya padamu siang ini..." ucapku, sudah kuduga ada sesuatu yang terjadi dengan mereka. Kedua orangtuaku sangat sungkan meminta bantuan putrinya sendiri.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now