Pt. 7|Keep Breathin

745 56 0
                                    

*Noted : perhatian readers, dipart ini ada sedikit adegan vulgarnya ya. . harap bijak untuk para readers.*

Happy reading...



••••••••••

L'Roquois Hotel
Midtown Manhattan,NY.

L'Roquois HotelMidtown Manhattan,NY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Stop it Scott. . " Hazel menghentakan genggaman Scott dari lengannya. Matanya menatap tajam pria didepannya tanpa rasa takut.

"Enough, I can't let you doing this again . ." ucapnya lagi dengan suara yang sedikit gemetar. Scott hanya tersenyum miring.

"What??! Kau pikir aku akan takut Hazel. . " Scott meraih dagu Hazel dengan kuat.

"Ingat Hazel . . ayahmu berhutang uang dalam jumlah yang banyak padaku dan ku yakin kau tidak tahu itu,bukan?" ucap Scott lagi. Membuat kedua mata Hazel terbelalak.

"No way!! You lied,I don't trust you . . " balas Hazel. Scott pun menelusuri setiap inci wajah Hazel lalu melepaskan tangannya dari Hazel. Ia meraih sebuah amplop dari dalam saku jasnya. Dan melemparkannya ke atas kasur. Hazel hanya menatapnya bingung.

Ia meraih amplop diatas kasur itu lalu menatap Scott dengan penuh tanda tanya.
"Apa maksudmu ini?" tanyanya.

Scott tersenyum miring seraya melepaskan dasi dan kancing kemejanya satu persatu.

"Ayahmu meminjam uang dalam jumlah yang besar pada salah satu cabang perusahaanku di New Jersey . .  seseorang menipu ayahmu atas nama kerja sama untuk membangun sebuah panti jompo disana. . " jelas Scott  seraya meneguk segelas whiskey diatas meja. Ia berjalan mendekati Hazel yang terduduk diatas ranjang menatap amplop ditangannya.

"Ayahku tidak mungkin melakukan itu,ia akan mengatakannya padaku kalau membutuhkan uang" Hazel kembali menatap Scott yang saat ini sudah berada disampingnya.

"Ayahmu tidak ingin membuat putri satu-satunya cemas dan khawatir akan keadaannya saat inu. . ia ingin kau tetap bekerja seperti biasa. Rumah yang orangtuamu tinggali saat ini sudah menjadi mililku" ucap Scott lagi.

"Lalu ayah menjualku sebagai jaminan?" tanyanya lagi. Scott malah tertawa mendengar pertanyaan Hazel.

"Tentu tidak sayang. . saat awal kita bertemu aku belum tahu kalau dia adalah ayahmu dan juga ayahmu tidak mengetahui aku adalah pemilik perusahaan tempat ia meminjam uang." ucapnya.

"Kau memanfaatkan keadaan keluargaku Scott?you jerk " makinya.

"I'm still your boyfriend Hazel . . dan sampai kapanpun kau akan tetap berada dibawah kuasaku" Hazel bangkit dari duduknya namun lengannya ditarik oleh Scott hingga ia kembali terduduk.

"Jangan salahkan aku,sayang . . aku hanya berusaha membantu ayahmu. Dan aku cukup bahagia bisa mendapatkanmu" ucap Scott lagi. Tangan pria itu menggerayang diperut Hazel,dan berusaha untuk menarik pakaiannya keatas.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now