Pt. 40| Unexpected Surprises

416 27 2
                                    

Maaf kalau part ini gak sesuai ekspektasi kalian ya 🙏🙏 dan kemungkinan juga besok malem aku bakal update lagi untuk part 41 nya. Btw,cerita ini udah mau mendekati ending ya gaiss... Ya,mungkin sekitar 3 atau 4 part lagi aku buat Ending.

Mohon koreksinya ya kalau ada typo atau alur yang salah, maklum cuma sekali edit langsung cuss publish.

Terima kasih buat kalian yang udah nyempetin baca cerita aku yang gak seberapa ini 😁😁🙏🙏

Next nya kalau pikiran aku udah fresh lagi,aku bakal nulis cerita yang masih ke pending di draft..

Sekali lagi Thank You so much untuk Baca dan Vote kalian.

Jaga terus kesehatan kalian,terus berpikir positif dan tetep Semangat!!! 😊😊🤓🙏🖤💗

𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐..

•••••


Tangan pria itu menyingkirkan beberapa dokumen yang tergeletak diatas meja kerjanya. Tatapannya pun kini beralih pada laptop didepannya yang menampilkan file yang ia terima dari sekertarisnya beberapa menit lalu. Tak lama setelahnya masuklah seorang pria berparas asia eropa yang dengan santai berjalan kearahnya.

"Kau sudah menyelesaikannya?" tanya ia kemudian pada pria itu yang tidak lain adalah asistennya,Alan Gray.

Alan mengangguk. Pria itu berdiri tepat didepan bosnya.
"Semua sudah seperti yang anda perintahkan tuan..." ucapnya. "tapi. .  anda yakin untuk terus melanjutkan permainan ini, melihat dari resikonya terutama mungkin ini berdampak pada kondisi nona yang---" lanjut Alan lagi,namun ucapannya tertahan saat pria didepannya itu menatapnya tajam.

"Kenapa kau begitu khawatir dengan keadaan wanita itu??. . " Scott beranjak dari tempatnya.

". .aku bahkan tidak peduli padanya,dan yang kuinginkan hanya menghancurkan Dave secara perlahan dengan caraku. Kau bahkan tahu bukan,wanita itu sendiri yang datang padaku dan menerima semua resiko dari keinginanku ini" lanjutnya lagi. Alan seketika tidak bersuara. Ia hanya menundukan kepalanya. Namun sedetik kemudian ia kembali memberanikan diri menatap bosnya itu.

"Maafkan saya tuan,hanya saja nona sedang mengandung calon penerus anda. Memintanya meneruskan permainan ini,saya tentu saja khawatir karena bisa saja membuat kondisi nona menurun dan---" sebuah pukulan keras yang tidak terduga tepat mengenai pipi kiri Alan,membuat tubuhnya oleng ke samping.

"Shit!!! Kenapa kau jadi banyak bicara Alan?!! . . apa kau menyukainya hah?!!" sentak Scott kemudian. Alan tidak menjawab,pria itu hanya menatap segan pria didepannya.

"Lakukan saja tugasmu dan jangan mencoba menceramahiku tentang hal ini.." ucap Scott lagi.

"Ba-baik,saya mohon maaf tuan. . kalau begitu saya undur diri" Alan pun berjalan menuju pintu. Sedangkan Scott mencoba menetralisir amarahnya. Pria itu kembali duduk dikursinya

Sementara itu Alan masih terdiam diluar ruangan Scott dengan kedua tangannya saling mengepal kuat dan tak lama kemudian ia beranjak dari tempatnya saat sekertaris bosnya itu datang.

•••••

"Apa kita akan membuat acara kecil di kantor pria itu lagi?" tanya Roman pada ketiga sahabatnya itu.

"Yeah,seperti biasa. .kau tahu kan Dave tidak pernah meluangkan waktunya untuk merayakan hari kelahirannya itu. So, kita lakukan seperti tahun-tahun sebelumnya..tapi mungkin akan lebih seru kalau kita menambahkan suatu kejutan untuknya nanti" Evans menatap semangat yang lainnya.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now