pertengkaran

129K 20K 861
                                    

Good Peting guyss heheheh😅

Maapken aku yang update malem malem 😭 sebenernya aku mau update sehabis isya tadi tapi malah gak keburu hehehe. Aku update cepet lagi mungkin setelah ini jadwal aku update akan berubah ubah.

Selamat membaca :) ditengah malah, dijam jam overthingking sambil mikirin doi yang gak ngasih kabar ahahahah😂😅❤️

***

Tak henti hentinya Helena memaki Keynand yang masih santai duduk disampingnya, cowok itu sepertinya tidak peduli dengan Helena yang sudah prustasi setengah mati. Satu sekolah menyangka bahwa mereka berdua memiliki ikatan sebagai sepasang kekasih, dan Helena terus terusan meminta Keynand untuk mengklarifikasi itu semua. Tapi sayangnya Keynand tetaplah Keynand yang masih tak acuh ditempatnya.

"Keynand bangsat!! Lo tuli apa gimana si?! Jangan jangan kuping lo udah beralih fungsi sekarang hah?!! Hidup  tenang gue pasti berakhir gara-gara lo aishh sialan!!!"

Keynand memutar bola matanya malas "berisik banget si lo," ujar Keynand ketus.

Helena mendengus "birisik bingit si li," cibir Helena dengan nada yang dibuat buat. Bibirnya mencebik, ia bersedekap dada dengan kesal. Tak ada yang sadar bahwa Keynand telah tersenyum tipis disamping Helena, sangat tipis sehingga itu tidak terlihat seperti senyuman. Senyum itu terlihat seperti sebuah seringain.

Sudahlah, tak ada gunanya Helrna berbicara panjang kali lebar dengan orang sejenis Keynand. Bisa bisa suaranya yang berharga terbuang percuma.

"Ngomong-ngomong hel."

Helena yang masih menekuk wajahnya menoleh kearah Asthon dengan wajah galak.

Melihat wajah Helena yang tidak enak dipandang Asthon jadi gelagapan sendiri, tapi dengan sedikit gugup ia tetap melanjutkan ucapannya.

"L-l-lo tega banget masukin obat tidur di makanan kita." Katanya sedikit terbata, ekspresi Helena benar benar menakutkan.

Septi yang sedari tadi diam mendadak kebingungan, begitu pula dengan Vano. Keduanya tidak mengerti apa yang telah terjadi. Lebih tepatnya tidak tau apa yang terjadi.

"Obat tidur?" Ulang Septi memastikan.

Asthon, Niel dan Yohan mengangguk.

"Temen lo masukin obat tidur dimakanan kita kita." Terang Niel, Septi yang mendengarnya menatap Helena tidak percaya.

"Gimana bisa?" Tanya Septi ia menatap tiga orang yang merupakan kakak kelasnya itu meminta penjelasan. Ia tidak menatap Keynand karena tidak berani.

"Lo gak tau? Kemaren kan temen lo itu nyuri motor pak bos, terus kena tangkap sama boss. Ditarik deh ke apartemen nya pak boss. Pak bos suruh temen lo buat makanan, eh malah dimasukin obat tidur." Yohan menjelaskan, yang mana penjelasannya sangat tidak benar menurut Helena. Karena itu Helena melayangkan jitakan keras dikepala Yohan.

"Gue minjem bukan nyolong sembarangan lo!" Katanya dengan nada ketus yang kentara.

Kini tatapan Septi berubah menjadi tatapan menyelidik "lo bilang gak kenal sama kak Keynand Hel?"

"Gue emang gak kenal kali sama dia" kata Helena dengan yakin.

"Lagian gue kan udah berbaik hati bantuin kalian buat tidur nyeyak." Sambungnya dengan nada lirih namun masih terdengar oleh orang-orang yang satu meja dengannya.

"Berbaik hati mata lo! Gara gara lo gue gak jadi kencan sama gebetan gue karena tidur seharian," kesal Asthon yang memang paling dirugikan diantara keempatnya. Asthon berakhir dimarahin gebetannya itu karena tidak datang, padahal gebetannya sudah menunggu selama lima jam dan Asthon baru mengabari setelah lima jam bahwa Asthon tidak bisa datang.

Helena TransmigrationWhere stories live. Discover now