Alasan Kebencian

99.8K 9.6K 3.7K
                                    

***

Ada alasan lain yang membuat Andreas serta yang lainnya mengucilkan hingga 'membenci' Helena. Selain karena mereka mengira bahwa Helena adalah anak kandung dari musuh bebuyutan yang mengaku telah membunuh anak kandung mereka.

Ada satu hal lagi yaitu ketika mereka mengira bahwa Helena lah yang membunuh Dera, adik kandung Andreas serta Vania istri Dera yang merupakan orangtua dari Gwen.

Tapi mereka tidak menduga bahwa semua itu tidak lah benar, mereka tidak mengira bahwa Gwenn anak yang sudah mereka anggap keluarga sendiri itulah yang membunuh keduanya.

Ditambah lagi info yang mereka dapatkan hari ini benar benar membuat Andreas dan yang lainnya tidak bisa berkata-kata. Fakta bahwa Gwenn yang Andreas anggap sebagai keponakannya ternyata merupakan anak dari Zena.

Wanita yang namanya sudah lama tidak Andreas dengar.

Kini mereka hanya bisa terdiam dan pasrah saja ketika Zehan dan anak buahnya menyeret paksa mereka keluar dari rumah dan membakar habis rumah mereka.

Dalam keterdiamannya mereka terus saja bergumam dalam hati, perasaan bersalah dan sedih juga amarah terus saja melingkupi seluruh hati mereka.

Dania yang pingsan terus saja bergumam dalam ketidaksadarannya. Wajahnya terlihat kalut penuh rasa bersalah.

Helvan lebih parah lagi, lelaki itu tidak berbicara, jarinya saling tertaut ketika mengingat apa yang sudah ia lakukan. Rasanya ingatannya terus kembali kepada saat dimana ia terus saja melakukan hal buruk kepada Helena.

Dan yang lebih parahnya lagi dialah yang telah menyewa beberapa preman untuk memberi pelajaran pada Helena yang memang sangat dibencinya.

Tapi kini ia hanya bisa meringkuk dengan perasaan pedih dan rasa bersalah. Entah apa yang akan Helvan lakukan jika mengetahui bahwa preman preman itu ternyata telah berhasil membunuh adik kembarnya.

Anak anak buah Zehan menghempaskan begitu saja tubuh Andreas, Dania yang sudah tidak sadarkan diri, Helvan yang sudah babak beluk dan Nata yang keadaannya masih lebih baik dari ketiga orang itu keatas lantai. Seolah mereka hanyalah barang tidak berharga yang bisa dibanting kapan saja.

"Ahhh aku sudah menantikan hari ini." Zehan berkata puas senyumnya lebar memperlihatkan bahwa Zehan sangat senang dengan hari ini.

"Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa salah ku sebenarnya? Sampai sekarang aku benar-benar tidak mengerti?" Tanya Andreas pelan.

Selama ini, Andreas selalu bertanya-tanya tentang alasan mengapa Zehan mengejarnya sampai seperti ini. Sekuat apapun Andreas berpikir ia tidak berhasil menemukan alasannya.

Raut wajah Zehan langsung berubah, pria itu tersenyum sinis berjongkok dan menyamakan tingginya dengan tinggi Andreas yang terduduk diatas lantai tak beralas.

"Kau melupakan dosa mu padaku heh?" Zehan berkata pelan tangannya bergerak memaksa Andreas agar menatap wajahnya.

Andreas terdiam masih tidak berhasil menemukan alasannya, ingatannya terus berputar mencoba menggali ingatan masa lalu tentang apa alasan yang bisa membuat Zehan melakukan semua hal ini.

Tapi nihil.

Ia tidak berhasil menemukan apapun, Andreas benar benar tidak tau mengapa Zehan memiliki dendam hingga menghancurkan keluarganya seperti ini.

Zehan yang melihat Andreas terdiam berdecih sinis, pria setengah baya itu menggeram tangannya berpindah menarik rambut Andreas hingga kepala Andreas menengadah keatas.

Matanya melotot tajam, wajah semakin memerah seiring dengan cengkraman tangannnya yang semakin menguat.

"Bajingan... apa kau benar benar melupakannya?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Helena TransmigrationWhere stories live. Discover now