72

51.4K 8.1K 309
                                    


***

Siang itu, setelah bel pulang sekolah berbunyi dan seluruh siswa berhamburan keluar satu persatu disebuah sekolah.

Keynand, pemuda tampan yang hari ini memilih membolos menatap sekitarnya dengan tatapan awas. Dengan wajah yang tertutupi oleh masker dan hoodie yang menyelimuti kepalanya, Keynand bergerak menjalankan motornya ketika mendapati orang yang ia tunggu tunggu akhirnya terlihat juga. Dengan jarak cukup aman Keynand mengikuti dari belakang, laju motornya ia sesuaikan mengikuti laju motor orang yang tengah ia buntuti sekarang.

Meski sebenarnya Keynand sedikit heran ketika melihat anak laki laki pergi seorang diri.

Keynand terhenti sejenak menaikan kaca helmnya hanya untuk melihat lebih jelas, senyum tipis tercetak ketika mendapati anak yang ia ikuti ternyata bertemu dengan dua orang lainnya. Itu membuatnya sedikit lega paling tidak anak itu tidak berjalan sendirian lagi.

Merasa tidak ada bahaya Keynand berniat untuk kembali dan menemui seseorang yang telah ia buat menunggu kemarin. Perasaannya membuncah ketika membayangkan betapa marahnya orang itu kepadanya.

Tapi senyum itu tidak bertahan lama ketika bayangan ketakutan hinggap dikepalanya, bayangan tentang masa masa suram yang mungkin akan terjadi didepan. Tangannya terkepal erat mencekram kuat kuat pegal gas yang saat ini dalam kondisi dimatikan.

Keynand menggeleng, lelaki itu kembali menutup kaca helm-nya dan hendak berbalik pergi. Akan tetapi mata Keynand membelalak ketika mendapati segerombolan motor besar melintasi jalan secara berbondong+ bondong. Bukan itu masalahnya akan tetapi mobil yang sangat ia kenali pun ikut serta dalam rombongan itu.

"Sial!" Umpat Keynand dengan bergegeas pria itu mulai kembali melajukan motornya mengikuti motor motor besar yang mulai tidak terlihat.

Keynand yakin betul bahwa mobil yang ia lihat tadi adalah milik ibunya. Jika benar begitu orang yang sedari tadi ia ikuti mungkin saja dalam bahaya.

Keynand menggeleng, lelaki itu semakin mengencangkan laju motornya. Keynand benar benar menggila meliuk liuk dijalanan yang masih ramai. Ia sama sekali tidak memperdulikan ketika orang-orang mulai mengumpatinya.

Keynand menajamkan matanya, pria itu berbelok dengan ekstiem ditikungan tajam tanpa sedikitpun memelankan tingkat kecepatan motornya. Senyum miring tercetak ketika ornag-ornag yang ia kejar telah terlihat didepan mata. Untungnya ini wilayah sepi jadi Keynand bisa bebas melakukan apapun di sini

Ciiiitttttt.

Suara rem berdecit terdengar ketika Keynand berhasil menyalip dan memotong jalur orang-orang bertubuh besar itu. Suara gerungan motor terdengar nyaring asap mengepul memenuhi jalanan yang sepi. Keynand berdiri  dengan angkuh menatap kearah orang-orang yang menatapnya dengan tajam.

"Siapa kau?" Tanya seorang dari kumpulan mereka, kepalanya botak dengan tubuh kekar yang menyeramkan.

Keynand tidak menjawab lelaki itu hanya menatap datar tanpa beranjak sama sekali dari atas motor nya.

"Ada apa ini? Bodoh!! kenapa kalian malah berhenti disini?!"

Suara tajam wanita terdengar ditengah tengah mereka, sekumpulan orang itu menoleh dan menduduk hormat kearah wanita yang sudah berdiri diatas kap mobil miliknya.

"Anu bos itu..."

Selena mengikuti arah telunjuk anak buahnya, wanita itu mendengus kesal merasa terganggu.

"Tabrak aja, pengganggu harus dihilangkan" ujar Selena santai. Dalam seperkian detik anak buahnya yang terdiri sekitar 15 orang pria dewasa bertubuh kekar tersentak kaget, tapi detik berikutnya mereka tersenyum miring dan bersiap untuk menabrak Keynand.

Helena TransmigrationWhere stories live. Discover now