Aksi Zehan

50.1K 7K 321
                                    

***

"L-l-lo? Ke-kenapa lo bisa ada disini?"

Gibran tergagap langkahnya tergerak mundur ketika pintu terbuka dan ia malah disuguhi pemandangan yang benar-benar mengerikan.

Disana terdapatt Zehan, musuh bebuyutan keluarga Mahendra itu menyeringai seram dengan tatapan yang kini teralih padanya. Bukan hanya itu disana terdapat ibunya yang sudah tak sadarkan diri, ayahnya yang berlumuran darah dan Helvan yang terduduk lemas.

Dengan senyum lebarnya Zehan bangkit menghempaskan cengkraman tangannya dirahang Helvan dengan kasar.

Zehan berjalan mendekat, hal itu membuat Gibran semakin mundur kebelakang begitu pula dengan Theo dan Nata yang masih tidak mengerti apa yang terjadi.

Mata Nata menatap sekitarnya dengan bingung, matanya kemudian tertuju pada seorang gadis yang sedari tadi menunduk dengan sebuah belati yang ada ditangannya. Gadis itu memegangi Helvan yang berusaha memberontak melepaskan dirinya sendiri.

"Apa yang terjadi disini? dan om ini siapa?" Tanya Nata kebingungan.

Zehan tertawa, tawa keras yang membuat seluruh bulu kuduk Gibran, Theo dan Nata berdiri. Ketiganya saling memunggungi dan memasang tangannya didepan bersiap siap jika ada hal yang tidak di inginkan.

"Saya ya? Kayanya kamu lebih tau siapa saya. Benarkan Gibran?"

Mata Gibran menajam, meski begitu seluruh tubuhnya terasa gemetar masih jelas diingatannya bagaimana pria didepannya ini menyiksanya habis habisan.

Mata Gibran menatap keluarganya, lalu menatap kearah gadis yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

"Gwenn apa yang kamu lakuin? Lepasin Helvan." Ujar Gibran yang disambut tawa oleh Zehan dihadapannya.

"Dasar bodoh, gadis jalang itu bukan anjing kalian. Dia milikku."

Gibran mengernyit kebingungan sedangkan Gwenna adik sepupunya itu, hanya menundukan kepalanya dengan tangan yang sedang memegangi Helvan erat-erat yang tanpa sadar membuat Helvan meringis kesakitan.

"Kau!" Desis Helvan pelan menyadarkan Gwenn dari lamunannya. Kepala Gwenn semakin tertunduk dalam tidak mau menatap sekitarnya.

"Maaf Helvan, tapi gue harus lakuin ini." Gumam Gwen, semakin membuat Helvan mendengus sinis. Lelaki itu memberontak tapi Gwenn juga sekuat tenaga untuk menahannya.

"Dasar penghianat, penipu, pantes semua orang ngebuang lo! Lo benar benar gak pantes hidup! LEPASIN GUE BANGSAT!!" Teriakk Helvan keras, lelaki itu terus memberontak mencoba melepaskan diri meski rasanya sulit sekali karena tubuhnya sudah sangat lemas, tenaganya sudah habis ditambah seluruh tubuhnya terasa nyeri . Itu karena seseorang yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri, yang kini tengah memegangi tubuhnya dibantu oleh seorang pengawal.

Gibran terdiam, giginya bergemelatuk ia ingin bergerak menyelamatkan Helvan yang terlihat sangat kesakitan. Tapi tubuhnya langsung ditarik oleh Theo dan Nata dibelakangnya.

"LO GILA!" Bentak Theo keras.

"Gue harus nyelamatin Helvan! Lo gak liat apa yang udah dilakuim bajingan itu sama dia!"

Theo menggeleng "gue tau, tapi lo gak liat ada berapa banyak pengawal ditempat ini. Sekarang kita harus lari dulu, paling gak kita bisa cari bantuan diluar sana." Ucap Theo lagi kali ini cowok itu berbisik pelan, melirik sekelilingnya kearah anak buah Zehan yang bersiap menyerang mereka kapan saja.

Mereka sudah terkepung sekarang, samping kanan, kiri dan belakang mereka dipenuhi dengan anak buah Zehan yang sudah seperti malaikat maut yang bersiap untuk mengambil nyawa mereka.

Helena TransmigrationWo Geschichten leben. Entdecke jetzt