Aksi Zehan 2

50.2K 7.1K 472
                                    

Beberapa saat sebelumnya.

Dua orang sepasang suami istri itu terbaring dengan nyaman diatas pembaringannya. Sang istri terlihat sangat nyaman, tapi tidak dengan sang suami yang terus bergerak dengan gelisah ketika lagi-lagi sebuah kejadian mengerikan hinggap dialam bawah sadarnya.

"Hah... Hah... Hah..."

Andreas tersentak bangun, nafasnya tetap tersenggal senggal ketika mimpi itu lagi-lagi berakhir sama tragisnya.

Andreas menatap kedua tanganya dengan tatapan sulit, perasaannya terselimuti oleh perasaan sesak yang tidak bisa Andreas jelaskan. Rasanya begitu mengganggu hati dan pikirannya.

Tap... Tap.. Tap...

Dahi Andreas  mengernyit ketika telinganya menangkap suara langkah kaki yang seolah perlahan lahan mendekat kearahnya.

Pria itu menolehkan kepalanya, matanya sedikit memincing ketika melihat seseorang berdiri disebelah kasurnya. Andreas tersenyum tipis,

"Oh ada apa Gwe-""

Pranggg!

"AKH..."

"Apa yang kamu lakukan? Kamu udah Gila!"

Ucapan Andreas terhenti beriringan dengan Dania yang berteriak nyaring dan juga suara pecahan guci keramik yang menghantam kepalanya.

Andreas meringis sementara itu Dania, istrinya langsung bergerak panik mencoba untuk menghentikan darah yang terus merembes keluar dikepala Andreas.

Brakkk...

"Mah... Pah kenapa? Tadi suara apa?"

Pintu terbuka keras beriringan dengan suara Suara Helvan yabg menggema diseluruh ruangan.

Wajah Helvan ternganga, cowok itu langsung bergerak melewati begitu saja seseorang yang berdiri dengan pecahan guci ditangannya.

Helvan sama sekali tidak menyadari itu karena terlalu panik dan sibuk dengan Andreas.

"Pah ayo kerumah sakit!" Ujar Helvan bergerak cepat mencoba membantu Andreas untuk bangkit, tapi suara seseorang membuat Helvan menghentikan gerakannya.

"Kenapa?"

Helvan, Dania dan Andreas menoleh mereka ingin berbicara tapi ucapan mereka harus terpotong oleh sosok didepannya.

"KENAPA KALIAN BANGUN?! HARUSNYA KALIAN TIDUR DAN TIDAK MEMBUATKU SULIT SEPERTI INI."

Ketiga orang itu tersentak ketika sosok didepannya tiba tiba berteriak keras.

Helvan melongo, Matanya melirik kearah pecahan guci ditangan sosok itu dan kepala Andreas secara bergantian.

"Gwen lo?-"

"Wah wah wah, lama sekali. Pekerjaan seperti ini pun kamu tidak bisa menyelesaikannya? Benar benar tidak berguna."

Ucapan Helvan lagi-lagi terpotong, tapi kali ini bukan Gwen pelakunya melainkan sosok yang sedari tadi memperhatikan dari pojok ruangan.

Andreas, Dania serta Helvan menoleh secara serempak. Ketiganya melotot kaget melihat siapa  yang tengah berdiri di pojok sana.

"Kau? Bagaimana bisa kau masuk kesini?" Dania bertanya, wanita paruh baya yang masih terduduk diatas ranjang itu beringsut mundur memeluk suaminya yang juga sama terkejutnya.

Andreas tentu tau siapa pria didepannya ini? Andreas  menggeram mengabaikan kepalanya yang berdarah Andreas bangkit berdiri mencengkram kuat baju Zehan dengan wajah yang sudah merengut murka.

Helena TransmigrationWhere stories live. Discover now