1. Sahabat

11.9K 461 44
                                    

Annyeong yeorobun!

Selamat datang di cerita pertama yang aku publish!

Buat kalian semua bisa panggil aku Ceci ya!! Tapi kalau mau author sama thor-thor juga boleh.

Dilarang banget-banget kepada readers-readers sekalian untuk tidak membawa-bawa cerita lain ke lapak ini, ataupun membandingkan cerita aku dengan cerita lain, karena aku berkarya dengan hasil pemikiran aku sendiri.

Sebelum baca lebih lanjut aku mau bertanya. Dimanakah kalian menemukan cerita NAJESA ini?

Sekian.

Happy reading-!!!

...

"Terkadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan"

...

Plakk

Suara tamparan keras itu terdengar begitu nyaring, mendengarnya saja sudah pasti membuat orang ngilu, apalagi yang merasakannya.

Kepala orang itu sampai tertoleh kesamping saking kuatnya tamparan itu, ia memegangi pipi merahnya yang terasa nyeri. Menolehkan pandangannya kedepan melihat orang yang sudah menamparnya pagi-pagi seperti ini.

"Bunda.. kenapa nampar aku?" tanya gadis itu lirih.

Pertanyaan klasik yang sangat sering ia tanyakan. Gadis itu sebenarnya malas untuk bertanya karena berbuat salah ataupun tidak Bundanya ini selalu menamparnya, ntah mengapa. Ia hanya basa-basi, tidak mungkin setelah Bunda menamparnya ia langsung pergi begitu saja, ia hanya ingin tau sedikit kenapa Bunda menamparnya secara tiba-tiba, hanya sedikit.

Dhisa mengedikkan bahu acuh. "Gak tau, pengen aja," jawabnya datar.

Gadis itu tersenyum paksa, sudah ia bilang bukan salah ataupun tidak ia pasti akan mendapatkan tamparan, minimal satu kali sehari atau lebih, mungkin. "Padahal masih pagi, aku belum ada salah kan?"

"Memang belum, saya cuma pengen aja! Kenapa? Mau protes, huh?!" tanya Dhisa galak, sambil berkacak pinggang.

Gadis itu menggeleng cepat, "Nggak kok. Selagi itu buat Bunda seneng, aku gapapa," jawabnya tulus.

Dhisa menatap sengit kerah gadis itu, "Dih pede banget jadi orang! Sampai kapanpun kamu gak bakal pernah bisa bikin saya seneng." Ia mendekatkan tubuhnya hingga sejajar dengan telinga kiri gadis itu. "Sampai kapanpun.. gak akan pernah!" ucapnya penuh penekanan.

Setelah itu Dhisa melenggang pergi meninggalkan gadis itu yang masih terdiam kaku.

🦋🦋🦋

Seorang gadis dengan tas berwarna biru laut yang disampirkan dibahunya berjalan santai dikoridor sekolah sambil menyesap permen Frozz rasa blueberry mint, favoritnya.

Bernessa Queenby Gazelle, gadis cantik dengan rambut sepunggung berwarna hitam pekat, tinggi sekitar 157 cm, dengan wajah yang baby face, merupakan siswa yang pintar dan teladan di SMA Bagasaka.

Hampir seluruh warga sekolah ini mengenalnya, karena kepintaran yang diatas rata-rata, ia sering mengikuti kegiatan lomba, seperti olimpiade. Namun beberapa orang ada yang tak menyukainya, mungkin karena iri akan kepintarannya dan iri dengan kecantikannya. Atau mungkin iri karena pacarnya adalah seorang most wanted, mungkin.

NAJESAWhere stories live. Discover now