37. The Real Home

1.5K 133 32
                                    

Vote+Komen

Happy Reading-!!!

...

Sedari tadi Bernessa dan Najendra sibuk beradu argumen diteras rumah Revo dengan sebuah laptop dihadapan mereka yang menjadi akar perdebatan keduanya. Saling menyalahi antara satu sama lain tetapi saling bertukar ilmu juga.

"Ih bukan gitu, Naje!"

"Terus gimana?"

"Ini tuh kamu salah masukin rumus!"

"Bener ini, Sa."

"Salah!"

Najendra menghela napas panjang. "Yaudah, Gimana?"

Bernessa meletakkan ponselnya diatas meja. Mendekat kearah Najendra, ia mengambil alih mouse yang ada ditangan cowok itu. "Kalau mau ngejumlahin data di Excel itu kita pakai rumus SUM. Pertama ketik =SUM, terus kurung buka, terus masukin semua data yang mau dijumlahin, blok aja cell-nya, biar cepet, habis itu baru deh dikurung tutup, terus klik enter deh."

Klik

"Jadi!!" Bernessa menoleh kesamping, menatap Najendra dengan tatapan remeh.

Cowok itu memandang datar. "Kan sama aja hasilnya kayak punya gue," ujarnya tak terima.

Kening Bernessa menyerngit sejenak. "Ya tapi kan rumusnya salah," bantahnya.

"Yang penting jawabannya bener," potong Najendra cepat.

Bernessa menyenderkan tubuhnya ke kursi, mengamati dengan teliti laptop dihadapannya yang berisikan tugas Microsoft Excel tentang data penjualan. "Iya emang jawabannya bener, tapi kan kalau pakai rumus aku tadi cepet selesainya. Kalau pakai cara kamu lama, harus nge-klik satu-satu cell-nya, keburu lumutan aku," jelasnya santai dengan cengiran lebar.

Najendra hanya mampu menahan geram dalam hati. Ingin marah, tapi wajah Bernessa terlalu lucu untuk itu. "Yaudah, terserah," helanya mengelus dada sabar.

"Sekarang kita buat tanggalnya." Bernessa bersiap mengambil ancang-ancang untuk mengerjakan tugas yang masih tersisa, tapi Najendra buru-buru menahan gadis itu, menyenderkannya kembali ke kursi.

Ia memegangi kedua pundak Bernessa. "Yang ini gue tau rumus cepetnya, biar gue aja yang handle. Lo mending buatin gue makan, laper," titahnya seenak jidat.

Bernessa nampak menimang-nimang suruhan tersebut. Ia juga sudah merasakan lapar sedari tadi, tapi dirinya terlalu malas untuk memasak kedapur.

Sepintas ide cemerlang terlintas. Jika malas masak, solusinya adalah, "Pesen online aja, yuk? Aku lagi pengen chicken parmigiana," ajaknya semangat.

Najendra tersenyum getir. Dasar, Bernessa tidak peka, ia kan ingin makan masakan buatan gadis itu.

"Yaudah, sana pesen, pakai hp gue aja," titah cowok berhidung mancung itu setelahnya langsung melanjutkan tugas microsoft excel dihadapannya.

Dengan senang hati Bernessa langsung memesannya menggunakan ponsel Najendra sesuai arahan yang diberikan. Benda pipih milik cowok itu tidak menggunakan sandi apapun, sehingga Bernessa dapat dengan mudah mengotak-atiknya.

Selesai memesan makanan-makanan yang mereka inginkan, Bernessa langsung menaruh ponsel Najendra dimeja seperti semula. Ia tak ada niatan sama sekali untuk melihat hal lain di ponsel itu. Walaupun sang pemilik tidak masalah, tapi tetap saja, Bernessa bukan apa-apa selain teman Najendra. Teman lama.

NAJESAKde žijí příběhy. Začni objevovat