21. Perhatian Najendra

5K 315 16
                                    

Vote+Komen.

Happy Reading-!!!

...

"Perhatian itu timbul karena rasa sayang bukan karena belas kasihan"

...

Najendra masuk kedalam sekolah dengan motor sport berwarna hitam membuat banyak orang langsung memusatkan perhatiannya kepada cowok itu karena bunyi knalpotnya yang sangat keras.

Najendra melepaskan helmnya dengan gerakan pelan, mengibas-ngibaskan rambutnya yang terasa sedikit basah membuat banyak siswi-siswi yang melihat itu memekik tertahan, padahal cewek-cewek itu tengah bersama pacar mereka, sungguh sabar sekali ya pacarnya.

Memang sudah biasa hal itu terjadi, para jantan-jantan tak akan cemburu lagi jika betina-betina mereka terperangkap dalam pesona Najendra, mereka tau bahwa diri mereka kalah saing. Tapi mereka tak akan takut jika cewek mereka akan pergi dan berpaling, karena Najendra sama sekali tak pernah mengubris ataupun membalas sapaan-sapaan cewek genit itu, jadi tak ada alasan lagi untuk khawatir.

Seperti biasa, sampai disekolah Najendra bukannya langsung ke kelas, ia malah mampir dulu ke markas cadangan Abruthos yang ada disekolah ini.

Abruthos memiliki dua markas yang sering mereka tempati. Markas utama berada diluar sekolah, tidak terlalu jauh, tapi jika berjalan kaki sudah dipastikan kaki kalian akan terasa pegal. Markas yang kedua berada di SMA Prajasaraga langsung, tempat biasanya para inti beristirahat ataupun membolos. Markas kedua ini hampir seluruh warga sekolah tau keberadaannya, tapi tidak ada yang boleh masuk sebelum anggota Abruthos memberikan izin secara langsung. Bahkan para gurupun dilarang untuk datang kesana, karena Revo sendiri yang membuat peraturan itu agar Abruthos semuanya merasa nyaman tanpa gangguan.

Najendra mendudukkan bokongnya disebelah Arjeano yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Seperti biasa, cowok itu pasti sedang sibuk bertukar pesan dengan Jeha padahal jelas-jelas gadis itu pasti sudah ada dikelas bersama teman-temannya karena selalu berangkat bareng dengan Arjeano. Kadang ia suka bingung dengan cowok bucin disebelahnya ini, jika cowok itu sedang tidak bersama Jeha pasti cowok itu akan meneror Jeha terus menerus dengan pesan-pesan yang tak jelas, dan jika tidak dibalas oleh gadis lugu itu pasti Arjeano langsung pergi kekelas untuk memastikan pacarnya aman atau tidak.

Apakah tidak bosan, pikir Najendra.

Terkadang ia juga sedikit kepo dengan isi chatan seorang cowok cuek dengan sekitar, bersama cewek yang polosnya kebangetan. Apakah chatnya berisi mengghibahi orang? Atau hanya bertanya pertanyaan basic seperti, 'udah makan belom? Udah mandi belom?' ah Najendra tidak tau karena ia kan belum memiliki pacar.

"Weh, tumben dateng pagi," sapa Gaharu heboh.

"Kayaknya ada sesuatu nih," tebak Marev.

"Eh, denger ya, denger. Ini perasaan gue aja atau nggak, tapi semenjak Nessa masuk kesekolah ini si Jendra jadi makin rajin gak sih?" ujar Gagelio mengeluarkan pendapat.

"Menurut gue juga gitu sih, soalnya dia jadi lebih peduli sekitar gitu," sahut Gaharu.

"Beh, berarti si Nessa pengaruh baik dong? Kenapa tuh cewek gak dari dulu aja ya sekolah disini?" tanya Marev.

"Ntah. Lo pasti tau kan Jen? Jelasin dong, kita mau tau awal mula lo dijanjiin tuh cewek sama pak Revo.." pinta Gagelio penasaran.

"Manggilnya udah nggak kakek tua lagi nih?" sindir Gaharu.

NAJESAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora