12. Menanti Kehadirannya

4.2K 284 6
                                    

Vote+Komen.

Happy Reading-!!!

...

"Aku kira kehilangan seseorang itu sudah paling menyakitkan. Ternyata, menunggu seseorang kembali itu jauh lebih menyakitkan"

...

"HAI, BRO-BRO GUE SEMUA!!!"

Sapa Gaharu pada teman-temannya yang baru saja tiba dirumah salah satu temannya yang bernama Marev.

"Woi anjeng! Dari mana aje lo hah?" tanya Gagelio bangkit dari duduknya.

"Iya nih si bangsat! Gue kira dia udah modar ditempat tawuran tadi," ucap Marev enteng tanpa beban. Kesannya seperti mendoakan yang tidak-tidak.

Gaharu mendudukan bokongnya dilantai yang beralaskan karpet, karena semua temannya duduk dibawah, kan tidak sopan jika dia duduk diatas sendiri. "Huss, lambemu!" Ia melayangkan tangannya, seolah sedang menggeplak seseorang.

"Serius lo dari mana anjirr? Gue baru aja mau nyamperin lo ke markas geng kingrosz. Takutnya lo disekap disana," ujar Gagelio.

Kingrosz adalah geng motor dari sekolah sebelah yang tadi mengajak mereka tawuran. Geng motor yang beranggotakan enam ratus orang itu menyerbu sekolah mereka secara tiba-tiba dengan membawa separuh anggota mereka yaitu tiga ratus orang, membuat mereka semua, geng Abruthos kelabakan untuk mengamankan warga sekolah. Abruthos tak ingin jika sekolahnya terkena imbas atas masalah yang terjadi antara kedua geng motor ini.

Abruthos yang merasa kalah anggota karena disekolah mereka hanya ada seratus lima puluh anggota saja, langsung menelpon anggota lainnya yang berada diluar sekolah untuk datang ke lokasi. Sambil menunggu yang lain datang, mereka sebisa mungkin melawan anggota Kingrosz dengan sekuat tenaga tanpa adanya bantuan benda tajam maupun benda tumpul. Tidak seperti Kingrosz yang ada diam-diam membawa sebuah pisau lipat yang untungnya bisa dirampas oleh Gagelio sebelum pisau itu memakan korban. Ada juga anggota kingrosz yang membawa balok kayu, tongkat baseball, dan juga batu-batuan besar sebagai tameng.

Walaupun begitu pada akhirnya, Abruthos tetap berhasil memenangkan tawuran itu, walaupun tanpa persiapan dan kekurangan anggota. Anggota mereka yang terluka langsung diperintahkan untuk kemarkas agar diobati karena disana ada beberapa tim medis yang memang mereka punya. Ada atau tidaknya yang tim medis itu obati, mereka harus tetap stay dimarkas selama dua belas jam kemudian bergantian dengan tim yang lain dan pastinya mereka akan tetap digaji oleh Abruthos dari hasil uang kas yang setiap bulan satu anggota wajib menyetorkan uang minimal lima puluh ribu saja dan tidak ada maksimal. Biasanya para inti selalu menambahkan uang lebih, ntah karena merasa uang kas itu terlalu sedikit atau mungkin mereka yang memang kelebihan uang.

Gaharu menuangkan Fanta yang berada dibotol besar kedalam gelasnya yang sudah berisikan es batu. "Gue tadi dikejar anjir sama anak kingrosz sampe jauh banget. Gila emang," umpatnya sambil meminum fanta yang sudah ia racik dengan es batu.

"Kenapa gak lo lawan aja anjir?!" tanya Gagelio.

"Gimana ya? Gue capek anjir, dari pada baku hantam lagi mending gue kabur aja. Lagian tu orang bawa balok gede bat anying!" kesal Gaharu.

"Cih beraninya bawa senjata," ejek Gagelio.

"Iya anying, gak berani tangan kosong mereka," timpal Gaharu.

Marev memperhatikan lekat wajah sahabatnya hingga membuat Gaharu merasa risih. "Lo kenapa anjir?" tanya Gaharu mengusap kasar wajah Marev.

"Cuk?"

NAJESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang