11. Kerumah Kakek

4.3K 280 10
                                    

Vote+komen itu wajib, soalnya aku maksa. Thanks😻

Happy Reading-!!!

...

"capek-capek ngelawak, eh malah diketawain"

...

Pagi hari telah tiba, tapi diantara dari mereka tidak ada yang tidur sama sekali. Waktu mereka semalaman habis hanya untuk bercerita.

Sekarang sudah pukul tujuh pagi. Mereka semua sudah siap untuk berangkat kerumah kakek Bernessa.

Liana memberikan Fares izin untuk bolos. Gapapa katanya, sekali-sekali, tapi jangan keterusan.

Liana memeluk Beenessa erat, seakan tak ingin ditinggalkan. "Nessa, salam buat kakek kamu ya, hati-hati dijalan, jangan lupain bunda, dan sering-sering main kesini, nanti Fares jemput," ucapnya tersenyum tapi matanya berkaca-kaca.

Bernessa membalas pelukan Liana tak kalah erat. Orang yang ia anggap ibunya sendiri. "Iya, Bun, aku gak bakal lupa sama Bunda. Nanti aku pasti main kesini kok, janji," ujarnya mendongak menghalang air matanya yang hendak turun.

Liana melepaskan pelukannya kemudian mengusap air mata Bernessa. "Gak boleh sedih!"

"Tatak antik angan nangis ih!" kesal Gia. Ia tak suka melihat kakak perempuannya sedih.

Bernessa bergantian memeluk Gia. "Iya sayang," ucap Bernessa tapi air matanya keluar.

Gia memeluk pinggang ramping Bernessa. "Tatak angan lupa ain cini ya!"

"Iya, kakak pasti bakal main kesini. Ntar kakak bawain oleh-oleh mainan yang banyak!" ucap Bernessa terkekeh.

"Acikkk!!!" sorak Gia.

Fares dan Yola tersenyum. "Yaudah, yuk berangkat!" ajak Fares.

"Yuk!"

Mereka masuk kedalam mobil putih milik Fares. Fares yang mengemudi. Dibelakang ada Yola dan Bernessa. Kini ia benar-benar terlihat seperti sopir yang mengantar majikannya.

"Ini kagak ada yang mau didepan?" tawar Fares.

"Nggak, kita mau foto berduaan, wle!!" ejek Yola. Fares hanya bisa menghela napas kesal.

"Terserah!"

"Kita berangkat, Bun!!" teriak Fares membunyikan klakson.

"Hati-hati!" balas Liana berteriak.

Mobil Fares mulai melaju. Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai dirumah kakeknya.

Fares menyalakan musik untuk menghilangkan rasa bosannya. Sementara kedua gadis itu? Mereka sibuk berfoto ria tanpa mengajaknya.

Fares berdecak sebal. "Kalian buat kenangan berdua aja, gue gak usah diajak!" ucapnya cemburu.

Kedua gadis itu saling menatap, kemudian terkekeh. "Ululu, kak Fares bisa cemburu ternyata," ujar Bernessa gemas.

"Yaudah Yol, kameranya taruh didepan sana terus kita pakai timer," titah Bernessa.

Kedua gadis itu mulai mengatur posisi kamera ponselnya kemudian menyalakan timer sepuluh detik. Fares tersenyum puas.

Banyak foto dan video tiktok yang mereka buat bersama, hingga tak terasa mereka sudah diperjalanan selama satu jam.

"Eh kita nongkrong dulu yuk, dicafe deket sekolahan gitu," ajak Yola semangat. Ia ingin sekali melihat suasana sekolahan dikota Tanggerang ini.

NAJESAWhere stories live. Discover now