4. Pertolongan

5.6K 296 16
                                    

Gatau mo ngomong apa.. Intinya jangan lupa vote+komen!!

Happy reading-!!!

...

"Sebanyak apapun aku meminta maaf, tetap saja tidak mengubah perspektif salah di mata orang tua"

...

Bel pulang sekolah telah berbunyi lima belas menit yang lalu. Didalam kelas IPA 2 kini hanya tersisa Fares dan Yola saja. Sedari tadi mereka menunggu kedatangan Bernessa, merasa cemas dan khawatir takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada gadis itu.

Tas Bernessa masih berada dikelas. Buku-buku gadis itu sudah dirapikan dan dimasukkan kedalam tas oleh Yola. Didalam tas itu Yola menemukan ponsel Bernessa yang sudah mati akibat kehabisan daya. Pantas saja sedari tadi Yola telpon, gadis itu tidak menjawabnya, ternyata ponsel gadis itu ada didalam tas dan tak ada suaranya.

"Ini Nessa dimana sih?" tanya Fares kesal namun tersirat ke khawatiran dimatanya.

"Gue juga gak tau, Res." jawab Yola yang juga sedang khawatir.

"Menurut lo dimana?"

"Ya mana gue tau. Tadi kan lo bawa dia ke UKS," jawab Yola.

"Iya tadi emang gue bawa ke UKS, tapi pas gue balik dia udah hilang, ntah kemana," ujar Fares menjambak rambutnya, frustasi.

"Ya makanya jangan ditinggal sendiri, bodoh!" umpat Yola menatap Fares kesal.

"Gue tadi cuma mau ngambilin hoodie dimobil, Yol," ucap Fares meluruskan.

"Sama aja! Lo tinggalin dia sendiri di UKS." Yola takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak kepada Bernessa. Apalagi gadis itu baru saja berkelahi dengan Eliza yang notabe kakak kelas tergila. Yola takut Eliza membalaskan dendamnya dengan menyuruh orang menculik Bernessa lalu menyekap gadis itu, kemudian diperlakukan seperti binatang, setelah bosan mempermainkannya, gadis itu langsung dibunuh. Ah sungguh, kenapa pikirannya melayang terlalu jauh. Apakah ini efek dari terlalu banyak menonton drama korea dan membaca novel?

"Ada gak satu orang yang lo curigain?" tanya Fares membuat Yola mengangguk.

"Gue curiga sama Kak Eliza," ucap Yola yakin.

"Menurut gue bukan dia."

"Terus siapa?" tanya Yola.

"Gue curiga sama kakaknya Nessa," lontar Fares.

Penuturan cowok itu membuat Yola teringat bahwa Bernessa memiliki dua orang kakak. Tapi setaunya kakak-kakak Bernessa sama sekali tak pernah memperdulikan adiknya, layaknya seorang kakak. Bahkan mereka sangat jarang berkomunikasi jika berada dilingkungan sekolah.

"Maksud lo kak Nata sama kak Raka?" tanya Yola yang langsung diangguki Fares.

"Yaudah kalo gitu kita coba samperin aja. Biasanya jam segini kakaknya Nessa pasti masih dilapangan basket atau gak di roftoop." Yola menarik tangan Fares, berjalan menuju lapangan basket.

Sampai disana, ia bisa melihat kedua kakak Bernessa yang sedang bergantian memasukkan bola kedalam ring. Mereka hanya berdua disana, mungkin yang lain sudah pulang.

Yola menyikut lengan Fares, "Lo aja yang nanya sana!" suruh Yola membuat Fares melotot tak terima.

"Gak bisa gitu dong! Yang hilang temen kita berdua, nyarinya juga kita berdua, jadi nanyanya juga kita berdua," ujar Fares membuat Yola mendengus malas.

NAJESAWhere stories live. Discover now