25. Ulah Siapa?

4K 276 32
                                    

Vote+Komen

Happy Reading-!!!

...

"Pada akhirnya, kesabaran akan menjadi sebuah kesadaran"

...

Najendra memasuki kelas dengan perasaan gembira. Ia berjalan santai dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana serta sedikit bersiul karena akan pulang bersama dengan Bernessa. Uhh ia sungguh tidak sabar akan dipeluk lagi oleh cewek itu.

Gaharu, Marev dan Gagelio sedari tadi sibuk mencibir dari belakang, tapi Najendra sama sekali tak menghiraukannya.

Mungkin ketiga orang itu iri dengannya.

Najendra menyapukan pandangannya keseluruh sudut ruang kelas. Dari ujung ke ujung, dari belakang kedepan tapi ia sama sekali tak melihat batang hidung gadis itu.

Pikirannya masih mencoba untuk terus berpositif thinking dan berusaha untuk tidak panik, ia berjalan kearah meja Mesha membuat ketiga cewek yang tengah menulis itu langsung mendongak.

"Sasa mana?" tanya Najendra tanpa basa-basi.

"Sasa?" ucap ketiganya bingung.

Najendra berdehem. "Maksud gue Nessa," jelasnya.

"Nessa? Nessa mah udah balik dari tadi," jawab Yoshi melanjutkan kembali kegiatan menulisnya.

"Balik?"

"Iya. Katanya ada acara gitu makanya pulang duluan," balas Yoshi enteng.

Mesha dan Jeha mengangguk menyetujui.

"Acara apaan sih?" tanya Gagelio, keningnya mengkerut. Padahal kata Najendra tadi cowok itu sudah memberi tahu Bernessa akan pulang bersama.

"Mana kita tau. Tapi intinya tadi dia tuh buru-buru banget," jawab Yoshi sewot.

Biasalah, kalau ngomong dengan Gagelio pasti pake urat-urat.

"Santai aja dong jawabnya! Cewek kok gak ada anggun-anggunnya," ujar Gagelio tak kalah sewot.

"Dih? Lo siapa harus gue jawab pakai kelembutan hah? Lo pikir lo cowok gue?" ujar Yoshi sedikit meledek.

"Yaudah ayo kita pacaran. Lo jadi cewek gue, gue jadi cowok lo!" kata Gagelio enteng.

"Dih? Najis!" cibir Yoshi jijik.

Gaharu menggeplak kepala Gagelio pelan. "Lo pikir bisa begitu? Ngomong udah kayak gak ada beban aja lo!"

"Emang salah ya? Gue sering gitu kok," ungkap Marev dengan polosnya. Bahkan sehari hampir lima sampai sepuluh kali ia mengatakan itu di telegram.

"Buat lo mah gapapa, Rev. Gapapa banget malah. Soalnya yang lo ajak begitu cewek virtual.. Eh? Atau cowok virtual yang nyamar jadi cewek?" ledek Gaharu sedikit terkekeh.

"Mana ada cowok yang nyamar jadi cewek!" kilah Marev.

"Emang lo tau wajah aslinya?" tanya Gagelio.

"Tau lah! Orang dia ngirim fotonya kok," jelas Marev menaikkan dagunya bangga.

"Foto pinterest bodoh!" maki Gagelio.

"Lo kalo gatau diem aja deh! Kalau iri, cobain sana!"

"Dih? Gak ada kerjaan banget gue," cibir Gagelio.

"Bangsat!" umpat Najendra yang didengar semuanya.

"Weh, calm bro!" ujar Marev menepuk bahu Najendra tapi segera ditepis kasar cowok itu.

NAJESAWhere stories live. Discover now