29. Kamu, Naje?

2.7K 211 6
                                    

Vote+Komen

Happy Reading-!!!

...

"Kita adalah dua orang asing, yang tau luka masing-masing"

...

"Najendra Angello Lamont, sembilan belas," ujarnya datar.

Deg!

Nama..

Nama itu..

Spontan Bernessa menoleh cepat ke arah Najendra dengan wajah penuh keterkejutan. Matanya membulat, jantungnya berdebar, tadi itu ia tidak salah dengar kan?

Najendra angello Lamont. Itulah yang ia dengar.

Seketika memorinya ditarik pada kejadian empat tahun yang lalu.

"Nama kamu siapa?" tanya Bernessa hati-hati.

Cowok itu tersenyum senang. "Najendra Angello Lamont. Kamu panggil aku Naje ya, biar sama kayak kakak aku. Soalnya kamu bener-bener mirip dia. Sama-sama cantik." Perkataan itu sukses membuat Bernessa salah tingkah seketika.

Benar. Nama yang tadi ia dengar itu adalah nama yang sama dengan nama seseorang yang ia temui empat tahun yang lalu tepatnya diroftoop rumah sakit pada malam hari.

Masih dengan keterkejutannya Bernessa memegang lengan besar milik Najendra dan sedikit menggoyang-goyangkannya.

"Kamu.." ucapnya tak dapat melanjutkan kata-katanya lagi saking syoknya.

Najendra mengangkat sebelah alisnya bingung. "Kenapa?" tanyanya.

"Kamu, Naje?" tanya Bernessa pelan, takut salah sangka.

Deg!

Hati Najendra berdesir. Jantungnya berdebar kencang, tangannya yang tadi terkepal erat dibalik saku celananya langsung melemas. Rasanya seperti tersambar petir disiang bolong, Najendra tak dapat berkata apapun, lidahnya terasa kelu, bahkan untuk mengatakan sepatah katapun ia tak mampu.

"Jawab!" sentak Bernessa menatap Najendra marah membuatnya tersadar dari lamunan.

Semua mata langsung tertuju kepada keduanya. Banyak murid mulai berbisik-bisik membicarakan Najendra dan Bernessa. Semuanya mencoba menerka-nerka apa yang terjadi diantara keduanya.

Seolah tersadar dengan apa yang dilakukannya, Bernessa langsung menetralkan ekspresi wajahnya senormal mungkin, menampilkan senyum manisnya, berusaha menutupi rasa kecewa dalam hatinya.

"Nessa?" tanya Mesha khawatir.

"Sorry.." ucap gadis berambut sebahu itu tak enak.

"Lo gak apa-apa?"

"Gak pa-pa kok," jawabnya lagi-lagi tersenyum.

"Sasa, lo--

Ucapan Najendra langsung terpotong karena Bernessa menginjak punggung kakinya dengan keras. "Diem!" titah gadis itu tegas.

"Sstt.." bisik Gaharu. "Mulai gak nih?" tanyanya tanpa suara.

Bernessa dan Mesha mengangguk.

"WOI!" teriak Gaharu mengalihkan perhatian teman-temannya yang masih berbisik-bisik.

"Gue mau nyanyi nih, dengerin! Jangan ghibah!"

"let's listen to our song Like My Father by Jax, if you not, you are dead.." kata Gaharu sadis sembari menggorok lehernya dengan tangannya sendiri. (Mari dengarkan lagu kami yaitu Like My Father karya Jax, jika tidak, kamu akan mati).

NAJESAWhere stories live. Discover now