27. Senang/Resah?

3.5K 208 9
                                    

Vote+Komen.

Happy Reading-!!!

...

Mesha dan Yoshi, kedua gadis itu sedang saling melayangkan tatapan intimidasi kepada satu sama lain. Tak ada yang berniat memutuskan tatapan itu, sampai akhirnya, ucapan jahil Mesha berhasil membuat Yoshi berdecak kesal.

"Hayoloo, lagi mau nyari cowok ya?" tanya Mesha menyolek dagu Yoshi.

Dengan kasar, Yoshi menepis tangan Mesha. "Lo kali yang mau nyari cowok. Tumben banget parfumnya ganti."

Mesha mendelikkan matanya. "Itu bukan wangi parfum gue, lo kali, tapi gak mau ngaku."

"Dibilangin bukan gue, batu banget sih," gerutu Yoshi cemberut.

Meributkan hal yang itu-itu saja.

Wangi parfum baru = cari cowok.

Biasanya, para perempuan pasti akan mengubah gaya penampilan bahkan aroma parfum untuk memikat hati seorang laki-laki yang ditaksirnya agar memenuhi kriteria laki-laki tersebut.

Segala efort mereka kerahkan hanya untuk menarik perhatian si laki-laki agar terpikat dengan si perempuan.

Oleh karena itu, saat Mesha dan Yoshi sama-sama mencium aroma parfum yang tergolong asing, mereka saling menuduh satu sama lain untuk mencari jawaban.

"Terus siapa dong kalau gitu?" tanya Mesha dan setelahnya keduanya saling bertatapan seolah bertelepati dan berbicara melalui gerakan mata satu sama lain.

"Jehaa!!"

Mesha menepuk bahu Jeha kuat dan berhasil membuat gadis lugu itu terkejut hingga ponsel mahal yang berada ditangannya terjatuh, terhempas, tersentuh ke lantai yang kotor.

"Aaaa Meshaaa!!" Jeha memekik histeris. Ia segera mengambil dan mengecek ponselnya, memastikan tidak ada keretakan ataupun kerusakan yang parah.

Mesha memandang tak enak hati. "Maaf ya Je, gue gak sengaja, sumpah," katanya.

"Gapapa kok, gak rusak juga," balas Jeha sembari tersenyum kemudian melanjutkan kegiatan bermain ponselnya.

"Ni orang gak disekolah, gak dirumah, kerjaannya megang hp mulu, gak bosen?" tanya Yoshi.

"Nggak, kan aku ada yang nge-chat. Kamu pasti gak ada ya?" ujar Jeha sembari tersenyum meremehkan.

"Anjir, bisa-bisanya gue dinistain sama cewek polos kayak lo!" kata Yoshi mengelus dadanya sabar.

"Aku gak sepolos itu lho, jangan salah sangka," ujar Jeha sedikit serius.

"Lo tau cara buat anak gak?" tanya Yoshi spontan.

Jeha tersenyum simpul. "Pakai tepung kan?" jawabnya dengan polos.

"Fiks, lo mencoba melawan hukum alam."

Mesha langsung menendang keras betis Yoshi yang berucap sembarangan kepada seorang gadis polos tak bersalah. Sementara sang empu hanya mampu memekik tertahan dan melayangkan tatapan garangnya kepada Mesha.

"Jangan lo racunin pikiran dia sama yang aneh-aneh. Arje sukanya cewek polos, dia gak suka kalau Jeha jadi dewasa!" bisik Mesha penuh penekanan.

"Nanya gitu doang padahal!" decih Yoshi seraya mengelus betisnya yang amat sangat ngilu.

Mesha berdecak. "Je, lo pakai parfum apa hari ini?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Parfum? Yang kayak biasa," jawab Jeha tanpa menatap lawan bicaranya karena asik mengetikkan sesuatu.

NAJESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang