24. Tingkah Konyol Najendra

4.2K 265 17
                                    

Vote/Komen

Happy Reading-!!!

...

"Jangan membenci dirimu sendiri, karena itu tugas orang lain"

...

Motor sport Najendra memasuki pekarangan rumah Revo. Najendra melepaskan helmnya kemudian membantu Bernessa turun dari atas motornya.

Bernessa merapikan rambutnya yang berantakan akibat hembusan angin. Ia menatap Najendra dengan senyuman manisnya.

"Makasih," ucap Bernessa tulus.

Najendra tak membalas. Ia sibuk memandangi wajah Bernessa yang terlihat sangat cantik dan manis. Apalagi manik kecoklatan itu, Najendra sangat suka menatapnya.

Bernessa mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Kenapa?" Najendra angkat bicara.

Bernessa mengkode Najendra dengan gerakan tangannya yang mengarah kearah pintu gerbang besarnya. Kode yang sangat mudah dipahami untuk seorang tamu.

"Lo ngusir gue?" tanya Najendra datar.

Bernessa mengangguk pelan. "Udah malem," ujarnya.

"Kalau udah malem kenapa?"

"Lo butuh istirahat," ujar Bernessa pura-pura perhatian.

Sebenarnya ia mengusir Najendra agar kakeknya tidak tau bahwa ia pulang dengan cowok itu dan ia juga ingin maraton drakor, ya minimal dua episode lah.

"Sekarang gue mau istirahat," ujar Najendra mendekatkan tubuhnya ke gadis itu.

Dahi Bernessa mengkerut. "Maksudnya?"

"Maksudnya gini." Najendra menggenggam tangan kanan Bernessa erat, membawa gadis itu masuk kedalam rumah Revo.

Bernessa menatap penuh kebingungan. Ini yang tuan rumah dia atau Najendra?

Tanpa sungkan sedikitpun Najendra langsung mendudukkan bokongnya disebelah Revo yang masih asik dengan laptopnya.

"Eh?" kaget Revo ketika melihat Bernessa dan Najendra duduk disebelahnya. Apalagi kedua tangan mereka masih saling bertautan.

Bernessa misuh-misuh dalam hati. Najendra sangat tak ada rasa takutnya sama sekali. Bahkan didepan kakeknya sekalipun ia masih berani menggenggam tangannya.

Revo menyunggingkan senyum jahilnya. "Katanya gak deket sama Jendra, tapi kok genggam-genggaman," sindirnya.

"Tadi berangkat sendiri, pulangnya bawa gandengan," ledek Revo.

Wajah Bernessa memerah menahan malu.

"Eh kamu!" Revo menatap Najendra garang. "Udah malem masih aja ngapelin cewek, emang kamu pacar cucu saya, hah?"

Najendra memutar bola matanya malas. Drama lebay Revo dimulai.

"Saya mau berduaan dengan cucu anda. Bisa pergi sekarang?" ujar Najendra kurang ajar, mengusir Revo.

"Oh ya? Silahkan." Revo mengangkat laptopnya kemudian bangkit dari sofa.

"Mau kemana?" tanya Bernessa panik.

"Ke kamar, Nessa. Kamu obatin dulu tuh luka calon pacar kamu.. Eh? Atau udah pacaran?" tanya Revo langsung ngibrit lari kebelakang takut terkena amukan Bernessa.

"Aish.." Bernessa menghela napas prustasi.

"Jendra mau apa?" tanya Bernessa menampilkan senyum paksanya. Bagaimanapun juga cowok ini adalah tamu dirumahnya.

NAJESAWhere stories live. Discover now