Chapter IX : Tumben.

155 30 12
                                    

Jangan lupa vote sama komen

13 Januari

Seperti wacana mereka, pada malam minggu semua anak Black Diamond dan The Alfa berkumpul di sebuah gang yang sudah cukup senyap karena jam sudah menunjukan pukul 11 malam.

"Lo mau ikut balapan, Xav?" Xavier mengangkat sebelah alisnya ketika ditanyai oleh Kenan, tapi setelahnya dia mengangguk.

"Eh, bukannya itu adik lu Xav?"

Para anggota Black Diamond menatap ke arah tunjukan dari Avan.

"Woylah! Itu Alden anjir."

"Ngeliat Alden kaya gitu bikin gue kaya ngeliat lo pas kelas sepuluh dulu," celetuk Zayn dengan menerawang ke saat mereka berada di kelas 10.

Disaat mereka sedang sibuk dengan obrolan-obrolan tentang Xavier, tiba-tiba sebuah panggilan dari Lila membuat Xavier segera mengangkatnya.

"Xavier kamu lagi dimana? Kalau kamu lagi di jalan Mommy mau nitip beliin susu full cream satu aja kok," cerocos Lila dan tentunya dijawab iya oleh Xavier.

Xavier tidak akan membuat ibunya itu menunggu lama, dia lantas pamit pergi tanpa mengikuti balapan.

Alden menatap Arion yang terlihat keren dengan pakaian kulit berwarna hitam miliknya.

"Ganteng bet lo, yon." Viola menatap Arion dengan tatapan memuja, dia seperti melihat seorang model.

"Adya mana dah! Udah lewat sepuluh menit ini," Ryan mendengus karena sejak tadi tidak bisa menghubungi Adya.

Viola menatap jengah pada Ryan yang terserus mengomel, dia berucap, "udah lah, langsung aja, yang lain udah pada siap tuh."

"Hm, Adya baru aja bilang kalau dia gak bisa dateng," timpal Arion sambil menyuruh salah satu anggota untuk langsung ikut.

Dengan berdecih Ryan menatap kesal pada Viola dan Arion. "Ngomong kek dari tadi," kesal Ryan.

***

Adya menghela nafas lelah, raganya disini tapi pikirannya melayang ke banyak hal, dia tidak menyadari kemana langkah kakinya membawa.

TIINN

ditengah ketidaksadarannya, tiba-tiba dari arah kiri sudah ada sebuah mobil mengarah cepat ke arahnya. Adya terbelalak ketika sorot lampu terang itu menyorotnya.

Disaat kekagetannya yang membuatnya terdiam ditempat, tiba-tiba tangannya ditarik kencang oleh seseorang.

BRAK

"Stt," desis sosok itu membuat Adya mengangkat wajahnya melihat sosk yang telah menolongnya.

Beberapa saat manik biru Adya terpaku pada manik hitam milik laki-laki dihadapannya. Indah, ucap Adya di dalam hatinya.

Disaat tatapan kedua insan itu saling terpaku (kok jdi drama?😭 cancel cancel)

10 detik mereka dalam posisi Adya yang dipeluk laki-laki itu, Adya tersentak kaget saat akhirnya sadar dengan posisi tidak mengenakkan yang sedang terjadi.

Adya bangkit dengan wajah memerah karena rasa malu, dia lantas berucap, "maaf."

Xavier -si sosok penolong Adya- yang tadinya juga merasakan hal yang sama dengan Adya seketika kehilangan rasa malunya digantikan rasa menggelitik di hati karena melihat wajah memerah Adya, kekehan kecil keluar dari mulut Xavier.

"Berisik," ketus Adya mendengar kekehan dari Xavier, Xavier yang mendengar ucapan ketus dari 'teman sebangku' nya itu hampir saja tertawa kalau tidak di tatap tajam oleh Adya.

Who is she? [TAMAT]Where stories live. Discover now