Chapter LII : Tidak Peduli

57 5 0
                                    

"Jika aku sudah mati rasa, itu bukan masalah 'kan?"

🥀

10 April 2024

Setelah hari berganti akhirnya Adya sadar, hal pertama yang tertangkap matanya adalah wajah Xavier yang terlihat begitu lelah dalam tidur lelapnya.

Dia juga melihat adanya Viola, Arion dan Ryan di kamar inapnya, seulas senyum berhasil terbit di bibirnya. Terima kasih, kalian selalu ada di samping gue, batinnya dengan hati yang terasa menghangat.

Xavier yang tertidur lelap terusik ketika merasakan sekitarnya bergerak. "Adya?" Panggil Xavier lirih.

Dehem kecil yang Adya berikan sebagai jawaban membuat Xavier langsung memeluk Adya tanpa mengatakan apapun.

Dia memeluk Adya sangat erat, dalam pelukannya dia seperti mengatakan pada Adya bahwa dia begitu menyayangi gadis itu.

Tangan Adya terangkat untuk membalas pelukan Xavier. "Gue gak papa," lirih Adya yang paham kalau Xavier sangat mengkhawatirkannya.

Tubuh laki-laki itu bergetar hebat. Xavier sangat takut, dia sangat takut jika perempuan dipelukannya ini meninggalkannya.

Adya adalah alasannya tersenyum, Adya alasannya mengenal banyak hal di dunia ini, dan Adya adalah alasan untuk dia terus kuat karena dia harus bisa menjadi tempat bersandar untuk gadis itu.

Pelukan mereka merenggang, Adya terkekeh kecil, dia menatap Xavier yang begitu memalukan dengan tampilan sehabis menangis.

"Muka lo lucu," gelaknya membuat ekspresi Xavier mendatar.

"Gimana kondisi gue?" Tanya Adya ingin mengetahui apakah Yuda ataupun Leon sudah mengatakan kondisinya.

Namun, sebuah gelengan kepala lemah dari Xavier membuat bahu Adya ikut merosot.

Sepertinya dia sendiri yang harus bertanya pada Leon ataupun Yuda.

"Setelah gue bisa keluar dari rumah sakit, kita ke pantai sama anggota inti Black Diamond sama The Alfa juga, mau?" Tawar Adya langsung diangguki Xavier, Adya kemungkinan boleh pulang 5 hari lagi.

"Sebelum kita sibuk sama dunia baru masing-masing. Walau gue milih gap year, tapi gue bakal belajar lebih banyak lagi, gue juga mungkin pengen buka usaha."

Viola akan melanjutkan kuliah di Korea, Ryan dan Zayn memilih UI, lalu Arion juga memilih melanjutkan kuliahnya di Amerika, Dirga dan Rei akan berkuliah di UNJ, sedangkan Kenan dan Avan memilih untuk tidak melanjutkan ke tingkat perkuliahan, katanya mau buka usaha. Dan terakhir Azka dan Xavier setuju untuk melanjutkan bidang pendidikannya di UGM.

Bisa dipastikan mereka semua terpisah. Kalau Adya, seperti yang dia katakan. Adya tidak melanjutkan kuliahnya pada tahun ini, dia memilih gap year karena dia memiliki kemungkinan pindah ke Australia ataupun menetap di Indonesia.

13 April 2024

"Huft," itu adalah helaan nafas ke sepuluh kali dari Leon.

Adya mendengus kesal.

Sekarang sudah tidak ada lagi sahabatnya, hanya ada Leon dan Yuda yang hanya bungkam dan tidak berniat menjelaskan apapun.

"Jadi?"

Adya menunggu namun tidak terdengar apapun.

Who is she? [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora