Chapter XVII : Hujan

115 22 4
                                    

Jangan lupa vote sama komen

Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati.🎶

"Dari lagu ini aku belajar, bahwa yang romantis belum tentu setia."

22 Januari 2024

Viola melambaikan tangan ketika dia melihat Adya yang sedang berjalan menuju musholla, dengan cepat dia berlari mengejar Adya.

"Mau sholat?" Tanya Viola sambil mengimbangi langkah Adya yang bisa dikatakan cukup cepat, Adya hanya berdehem sebagai jawaban dari pertanyaan Viola.

"Gue tunggu di taman, ya." Sekali lagi Adya hanya berdehem, dia segera memasuki musholla yang memang disediakan untuk para siswa siswi di VHS.

Ketika Adya menginjakkan kaki di teras musholla Vabio High School hanya ada ketenangan yang memenuhi musholla.

Adya sengaja mengambil waktu ketika istirahat ketiga karena dia malas untuk menjadi pusat perhatian padahal niatnya ingin menunaikan kewajibannya.

Setelah selesai mengambil wudhu, Adya bergegas hendak memasuki musholla, tapi nasib sial menghampirinya.

Disaat dia sudah didepan pintu musholla, lantai yang dia injak licin dan itu membuatnya kehilangan keseimbangan.

Melihat Adya yang hampir jatuh, dengan cepat laki-laki yang baru saja ingin sholat dzuhur menahan tubuh Adya agar gadis itu tidak menghantam lantai.

"Gak papa?" Tanya Xavier membuat Adya menghela nafas panjang, dia segera berdiri dan mendengus kesal.

"Batal," ucap Adya berlalu tanpa berterima kasih, dia kembali ketempat wudhu perempuan.

Jelas tadi kulitnya dan kulit Xavier bersentuhan dan itu tentu membuat wudhu mereka berdua sama-sama batal.

Xavier yang baru sadar dia batal juga segera mengambil wudhu untuk kedua kalinya.

Butuh lima menit lebih untuk Adya selesai sholat, dia segera keluar dari musholla dan duduk di samping Viola. "Apa?" Tanya Adya memancing Viola mendengus.

"Diem dulu, gue lagi nikmatin langit," ucap Viola membuat Adya diam menunggu Viola angkat bicara.

"Pernah gak sih lu ngerasain suka sama seseorang tapi pergantian lo terasa bukan buat orang yang lo suka?"

Adya mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan random dari sosok Viola, dia menatap Viola yang masih menatap langit.

"Kenapa?" Tanya Adya membuat Viola kembali mendengus.

"Lo suka sama seseorang, tapi lo pengen milikin orang lain?" Tanya Adya dijawab gelengan kepala oleh Viola, dia kemudian mendesah lelah lalu bangkit.

"Ayo masuk," ajak Viola.

Mereka berdua kembali ke kelas setelah Adya selesai beribadah. Mengapa Viola tidak Sholat? Karena Viola memiliki keyakinan berbeda dengan Adya... ya begitulah.

Mereka berdua berjalan beriringan dan hanya diisi oleh celotehan dari Viola, Adya hanya menanggapi dengan deheman dan jawaban singkat lainnya.

Who is she? [TAMAT]Where stories live. Discover now