Chapter XXVIX : Terlalu Sibuk

70 3 0
                                    

Jangan lupa vote sama komen 🤗

"Gue tahu, semua pilihan selalu memiliki konsekuensi. Tapi, kenapa gue terus merasakan luka atas pilihan gue?"

*Adya L.A*

🥀

16 Februari 2024

Sudah seminggu sejak Adya berubah, sudah seminggu juga semuanya terasa asing.

Semuanya seolah mimpi buruk bagi persahabatan mereka, tentu keretakan itu tak bisa di hindari.

Sikap dingin Adya, keras kepala Viola, childisnya Ryan, dan Arion yang tak peduli sangat cocok untuk membuat persahabatan 3 tahun itu hancur.

Sang mentari bersinar begitu terangnya menerangi bumi. Sayangnya, hanya mentari yang terlihat cerah hari ini.

4 sahabat yang biasanya selalu bersama hari ini tidak ada yang bicara. Walau sudah disatukan dengan berada di kelompok yang sama tapi terlihat jelas perang dingin di antara mereka.

Xavier menarik nafas lelah. "Kalau kalian terus kaya gini, kapan selesainya ini tugas?" Tanyanya sudah cukup frustasi.

Mereka yang harusnya bekerja sama malah bekerja masing-masing dan membiarkan kesunyian menelan mereka.

"Fuck," umpat Xavier ketika tidak ada satupun orang yang menjawabnya.

Ia lantas menarik mereka dan memaksa mereka untuk saling duduk berhadapan.

"Terserah kalian mau saling jambak atau adu jotos. THAT'S NOT MY PROBLEM! Tapi, ini tugas njing. Kalau gak di kerjain sekarang, kita semua bisa kena hukuman. So, turunin ego lo pada walau cuman sekarang. Gue gak mau nilai gue anjlok cuman gara-gara satu proyek gak berhasil."

Mereka akhirnya terdiam, bungkam dan sepertinya sudah menyadari apa kesalahan masing-masing.

"Maaf," ucap Viola pertama kali membuat mereka semua akhirnya mengangkat wajah.

Adya menatap manik Viola, ia mengangguk lalu ikut berucap, "maaf."

Setelahnya mereka berdua berpeluang bak teletubies, Ryan melihat itu hendak ikut berpelukan tapi Adya lebih dulu menampakkan kepalan tangannya membuat cowok itu mendengus malas.

"Gini dong, kan enak dilihat." Komen Ryan yang sebenarnya selama ini ikut tersiksa dengan keretakan hubungan mereka.

Adya terkekeh mereka lantas kembali mengerjakan tugas dengan pembagian masing-masing.

Helaan nafas panjang kembali terdengar dari bibir Xavier. Ia menatap jengah pada Adya yang sibuk dengan buku-bukunya.

"Gak usah ngajak ketemu kalau lo gak nganggep gue ada," sinis lelaki tersebut akhirnya membuat Adya mengangkat wajah.

Tatapan gadis itu sama sekali tidak berubah walau sudah cukup lama Xavier di menatapnya, tajam seolah ingin menghancurkan orang yang dia tatap.

Sejenak Adya hanya diam, "Gue gak ngajak ketemu."

Mendengar pembelaan Adya, Xavier langsung mendengus. Ia juga tak segan untuk langsung beranjak berdiri dan tidak berniat pamit sedikitpun pada gadis itu.

Sebelum pergi Xavier kembali menarik nafas lelah. "Kalau lo terus kaya gini, lo bisa aja kehilangan hal berharga di sekitar lo."

Who is she? [TAMAT]Where stories live. Discover now