Chapter XXI : Akhir

116 19 27
                                    

Jangan lupa vote sama komen 🫂

"Ada dua hal yang gak akan pernah bisa kita ubah, jodoh dan kematian."

🥀

24 Januari 2024
09.20 PM (21.20 WIB)

Arvian menatap tajam pada dua orang yang tengah berbincang asik di salah satu sisi taman.

Dengan amarahnya, ia menarik perempuan disampingnya agar mendekati dua orang tersebut.

Mendengar langkah kaki mendekat membuat Adya yang sejak tadi berbincang dengan Xavier mengangkat sebelah alisnya ketika melihat 'kekasihnya' mendekat.

Sejenak Mereka berdua saling tatap tajam membuat Xavier yang ikut ditatap tajam agak bingung dengan situasi di hadapannya.

"Sorry, gue ganggu waktu berduannya?" Tanya Arvian dengan sarkas yang mana itu mengundang kekehan kecil dari Adya.

"Udah bisa main sama yang lain?" Balasnya tak ingin kalah.

"Apa maksud lo ngomong gitu?"

"Kalau udah gak ada rasa bilang, gak usah main dibelakang," sindir Adya membuat kaget Arvian.

Tatapan Adya beralih menatap gadis bernama Ayala yang tangannya masih digenggam oleh Arvian, ia berdecih.

Arvian ikut menatap Ayala sekilas sebelum menjawab dengan sinis, "Harusnya gue yang ngomong gitu."

"Ar, kenapa mudah banget lo ngelakuin hal kaya-"

"GAK USAH NUDUH GUE KALAU LO YANG DULUAN!"

Kaget, Adya jelas kaget dengan nada suara Arvian yang meninggi, ia menatap tidak percaya pada Arvian.

Hubungan mereka sudah hampir dua tahun dan tidak pernah sekalipun laki-laki itu meninggikan suaranya pada Adya, ini pertama kalinya.

"KAPAN GUE NGELAKUIN ITU?! Balas Adya tak kalah marah, dia bahkan menunjuk Ayala. "LO YANG MELUK DIA, LO KETAWA KETIWI SAMA DIA, DAN SEKARANG LO NYALAHIN GUE?! Gila lo?"

"GAK USAH BAWA-BAWA AYALA! GUE LIAT LO SAMA DIA MAIN HUJAN-HUJANAN BERDUA, GUE LIAT ITU DENGAN SANGAT MATA KEPALA GUE SENDIRI!" Bentak Arvian menunjuk Xavier membuat Adya ingat ketika 2 hari lalu.

"Kapan? KAPAN HAH?! Lo aja hari itu gak dateng dan sialnya lo hari itu malah berduaan sama tu cewek," debat Adya tidak mau kalah, jika boleh jujur ini adalah pertengkaran terparah mereka semenjak pertama kali mereka bertemu.

Selama ini mereka hanya bertengkar kecil yang mana salah satu diantara mereka akan selalu mengalah untuk menghentikan permasalahan.

"Gue dateng pada saat itu, tapi yang gue liat malah lo sama dia yang lagi main ujan-ujanan. Kalau lo udah cape sama gue kita akhiri aja sekarang," ucap Arvian.

Adya yang kondisinya sedang tidak bisa berfikir jernih langsung menjawab, "Ok, kalau itu yang lo mau, makasih."

Xavier kaget dengan keputusan Adya dan Arvian yang diambil sangat cepat. "Adya, tenangin dulu pikiran lo baru lo ambil keputusan," Xavier mengingatkan Adya tapi Adya menggeleng tegas, dia menatap tajam Arvian.

"Buat apa gue sama orang yang bisa selingkuh?"

"Kayak yang lo mau, kita putus," putus Arvian langsung menarik Ayala yang bingung sejak tadi.

Sejak tadi Ayala tidak tau harus seperti apa, dia tidak bisa melihat apapun yang terjadi karena ketidakmampuannya dalam melihat.

Tapi dari percakapan Arvian dan seorang perempuan, dia menangkap bahwa Arvian bertengkar dengan perempuan itu dan mengakhiri hubungan mereka.

Who is she? [TAMAT]Where stories live. Discover now