Extra Chapter : New Life

82 4 0
                                    

Yuhuu!! Aku kembaliii❤ yok lanjut mumpung gw up😁

🥀

"ADYA,CEPET TURUN!" Teriak seorang perempuan dengan pakaian serba hitam di meja makan.

"BENTAR MAH,"

"Mah, iket rambut Adya liat gak?" Mendengar pertanyaan putrinya, wanita paruh baya itu sontak menatap putrinya dengan tangan berkacak pinggang.

"Kebiasaan, udah tau kamu itu orangnya suka pelupa sama barang sendiri, abis pake malah langsung lempar. Kan kamu sendiri yang ribet jadinya."

"Udah. Mamah, Adya, ayo makan biar kita cepet ziarahnya." Tengah seorang pria diantara dua perempuan yang sedang berdebat itu.

Di bawah terangnya langit siang, Xavier duduk bersimpuh dihadapan makam perempuan yang sangat dia sayangi. Dia meletakkan setangkai mawar putih di atas gundukan tanah itu.

"Hai, Adya. Apa kabar disana? Lo pasti udah bahagia sama tante Dea dan Arvian, kan?" Tanya Xavier, dia mendongakkan wajahnya untuk menahan air mata yang sudah memupuk di sudut matanya sejak tadi.

"Sudah 20 tahun sejak kepergian lo, tapi rasa sakit di hati gue masih sama, Ad."

Tak lama Xavier berbalik, menyuruh seorang perempuan dengan manik biru mendekat ke arahnya untuk ikut duduk bersimpuh di depan makan.

"Adya, kenalin—Ini putri gue, dia punya warna netra yang sama kaya lo. Namanya Renadya, tapi panggilannya Adya." Ucap Xavier, dia seolah memperkenalkan Renadya kepada Adya—perempuan yang begitu berharga untuknya— yang sudah tak lagi ada di dunia ini.

Brisia yang ada dihadapan Xavier tersenyum tipis, tangannya mengait jari jemari Xavier.

"Udah lama ya kak, gue ga kesini, terakhir kali gue kesini 10 tahun lalu. Lo tau? Putri gue punya sifat kurang lebih kaya lo kak, tapi bedanya dia bar-bar parah kalau udah sama orang-orang di dekatnya."

"Mana ada gitu, mah." Protes Renadya membuat Brisia langsung menatap sang putri dengan terkekeh.

"Tuh kak, lo liat sendiri, kan? Renadya, ini adalah kak Adya, tante kamu, cinta pertama Papah kamu, perempuan hebat yang kuat hidup dalam lautan luka." Ungkap Brisia, dia mengelus nisan Adya.

Sedikit penjelasan...

3 tahun setelah Adya meninggal, Hubungan Brisia dan Xavier mulai masuk ke tahap pdkt, dan 1 tahun pdkt, Xavier memutuskan untuk menikahi Brisia. Mereka dikarunia anak dengan mata biru sama seperti Adya.

Mata biru putri mereka membuat mereka menjadi teringat Adya, dan mereka sepakat untuk menamai Putri mereka dengan nama depan 'Renadya' dan menjadikan kata 'Adya' sebagai nama panggilan.

Bukan hanya memiliki seorang putri, mereka juga dikaruniai seorang putra yang diberi nama Reynan. Renadya dan Reynan adalah saudara kembar.

Saat usia Renadya dan Reynan 6 tahun, mereka memutuskan untuk tinggal diluar kota selama 10 tahun. Sekarang, mereka telah kembali ke Jakarta, yang dimana Renadya otomatis pindah sekolah ke-Jakarta.

Reynan juga seharusnya ikut hari ini, dia malah ada urusan yang belum selesai di Bandung, jadi dia tidak ikut ziarah ke makam Adya.

"Hai tante, kayanya aku pernah berkunjung kesini, tapi pas aku masih kecil. Tante—" Renadya terdiam, dia berdehem singkat.

"Doain aku bisa sehebat tante, ya? Aku sedih banget setiap denger cerita tentang tante, sekarang tante bahagia disana." Ucap Renadya, dia mengelus makam di hadapannya, dia mendongka menatap kedua orang tuanya.

Who is she? [TAMAT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu