Chapter XXV : Cerita Terpendam

83 10 0
                                    

Jangan lupa vote sama komen 🫂

"Aku lelah, Tuhan. Tolong hentikan rasa sakit ini..."

🥀

7 Februari 2024
14.00 PM.

Netra biru terang adya menatap datar pada langit yang indah, pikirannya sampai hari ini masih belum tertata rapi.

Ia akui, sampai hari ini ia masih kacau, ia masih belum bisa mengikhlaskan apapun dan dirinya belum baik-baik saja.

Senyap.... hanya ada ketenangan yang sangat berbanding terbalik dengan isi kepala Adya.

CEKLEK

Suara pintu di buka membuat Adya menatap pada arah pintu rooftop, raut wajah Adya berubah datar.

Suasana seperti ini seolah sangat tepat dengan kondisi pikiran Adya yang kacau.

"Keluar," usir Adya pada adik kelasnya itu.

Mengapa adik kelas yang selalu dia bully pergi rooftop di jam pelajaran? Selama ini Adya menempati rooftop, ia rasa hanya anak-anak hobi bolos yang kerjaannya ke tempat ini.

"Gak." Tolak Brisia dengan keberanian yang entah datang dari mana.

"Jangan bikin gue minat buat bully lo di sini." Ancam Adya.

Ia butuh menenangkan diri, ia terlalu malas untuk beraktivitas seperti biasa.

Sebenarnya ada ketakutan dalam diri Brisia tapi dia menekankan ketakutannya itu. "A-aku pengen berterima kasi-"

Dengan kesal Adya memukul pagar pembatasan menghentikan ucapan Brisia. "KELUAR, ANJING!" Bentaknya membuat sekujur tubuh Brisia merinding.

Namun, ada hal yang membuat Brisia mengurungkan niatkan untuk pergi dari rooftop.

Menyadari bahwa Brisia tak sedikitpun bergerak dari tempatnya membuat amarah Adya semakin menjadi.

"LO TULI?! PERGI DARI SINI! LO ITU BENALU DI HIDUP GUE BRISIA!" Teriakan penuh amarah dari Adya membuat kebingungan besar memenuhi kepala Brisia.

"Bukannya kakak yang selama ini bully aku? KAK ADYA YANG NYAKITIN AKU! KENAPA KAK ADYA MALAH PLAYING VICTIM GINI?!" Balas Brisia tidak terima di katakan benalu padahal ia selama ini hanya diam.

Adya terdiam, dia seketika menyadari kalau dirinya hampir kelepasan.

Tangannya mengusap kasar wajahnya diikuti hembusan nafas frustasi dari gadis itu.

"Keluar." Usir Adya untuk ketiga kalinya, tapi Brisia menggeleng ia merasa perlu mendapatkan jawaban dari pertanyaannya selama ini.

"Kenapa..... Kenapa Kak Adya benci sama aku?" Tanyanya menyuarakan kebingungannya selama ini.

Terlihat Adya seketika membuang muka, dia menatap ke sembarang arah selama tidak menatap Brisia.

"Lo miskin," hina Adya.

Namun Brisia menggeleng, Ia tidak mempercayai ucapan Adya, Ia berucap, "Aku bukan satu-satunya anak miskin di VHS, jawaban kakak gak logis."

"Kak, kalau aku ada salah tolong bilang. Aku juga capek kalau kakak bully aku terus," jujur Brisia tapi tak dihiraukan Adya.

Gadis itu malah berniat pergi setelah melihat sosok Xavier memasuki rooftop.

"KAK! APA SALAH AKU?! KENAPA KAKAK BERSIKAP SEOLAH AKU YANG BERSALAH?! GIMANA AKU MENYADARI KESALAHANKU KALAU KAKAK CUMAN BUNGKAM GI-" Teriak Brisia ikut frustasi dengan sikap Adya yang seolah kabur darinya.

Who is she? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang