22. Berjuang Bersama

1.3K 84 18
                                    

...
Selama kita ingat bahwa kita memiliki masa depan yang sama, maka kita akan berjuang bersama.
...

Satu minggu berlalu, Vino menjalani harinya di sekolah tanpa Katrina. Tetapi, setiap sepulang sekolah, Vino tak pernah lupa untuk memberikan semangat untuk kekasihnya itu, dengan menjenguknya dan mengucapkan sejuta jurus kata-kata manisnya.

Hingga hari ini, barulah Katrina membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Mendengar hal itu, Vino berencana untuk menjemput Katrina dan mengantarnya untuk pulang ke rumah.

Tak ada yang lebih membahagiakan bagi Katrina selain bertemu dan dapat selalu melewati hari-hari dengan Vino. Mereka sama-sama menantikan ini, mereka menantikan saat-saat dimana mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Menatap berlian malam yang menghampar luas di cakrawala dan mendengar kata-kata manis dari Vino, telah menjadi candu bagi Katrina.

Kini, gadis bernama lengkap Katrina Claudy Altha itu telah mengganti bajunya dan mempersiapkan kepulangannya. Dini hari tadi, Vino telah mengirimkan pesan di salah satu media sosial miliknya, seketika itu juga senyumnya mengembang sempurna.

Mungkin, saat ini bunga-bunga yang tumbuh di hati Katrina itu mekar bersamaan.

Dan kini, Katrina telah mengenal banyak tentang Vino. Vino sebenarnya memiliki sikap yang baik dan manis kepada seseorang yang benar-benar penting di hidupnya, sedangkan diamnya, dinginnya, dan cueknya adalah bentuk pertahanan dirinya. Sikap asli Vino yang begitu penyayang tak mudah untuk banyak orang mengetahuinya, hanya orang tertentu yang pernah merasakan itu. Tentunya, tak semua gadis dapat merasakan hal yang sama seperti Katrina. Entah dikatakan apalagi, perlakuan manis Vino ke Katrina telah menjadi limited edition.

"Kat," panggil Zafran berhasil membuyarkan lamunan Katrina.

"Eh--- iya Kak?"

"Besok, kakak harus ikut perjalanan bisnis dengan mama dan papa ke luar negeri. Kakak berharap kamu bisa menjaga diri dengan baik, Kakak udah titipkan kamu ke Reina dan teman-teman kamu yang lainnya, termasuk... pacar kamu." Mendengar penuturan Zafran, Katrina hanya tersenyum dan mengangguk.

"Kamu harus janji sama Kakak, jaga kesehatanmu, Kakak ke sana juga akan mencarikan pendonor untuk kamu. Janji ya?" tanya Zafran memberikan jari kelingkingnya dan dibalas dengan jari kelingkan Katrina.

"Katrina janji, tapi Kakak jangan lama-lama ya di sana. Katrina nanti kangen..." rengek gadis berdarah Amerika Serikat itu seperti anak kecil membuat Zafran tertawa kecil.

"Jangan acting, paling aja kamu suka kalau Kakak lama di sana."

"Iya suka setengah, gak sukanya juga setengah, hehe..."

"Dasar!"

Zafran mencium puncak kepala adiknya lumayan lama. Zafran begitu menyayangi adik bungsungnya itu, walau sejatinya Katrina hanyalah adik angkat, tetapi kasih sayang Zafran ke Katrina tak dapat dipungkiri. Zafran benar-benar tulus, tak ada alasan kasihan untuk menyayangi Katrina karena bagi Zafran, Katrina adalah gadis yang memang ditakdirkan untuk menjadi adik yang harus mendapatkan kasih sayang darinya, walau tak lahir dari rahim yang sama.

"Kat," panggil Zafran setelah mencium puncak kepala adiknya itu.

"Apa Kak?"

When You ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang