27. Berpaling

1.1K 99 31
                                    

...
Mentari yang tak pernah lelah bersinar saja, dapat berpaling ke penjuru lainnya. Apalagi hanya insan biasa yang telah lelah.
...

Sehelai kertas berwarna biru laut terjatuh tepat di depan kaki Katrina. Saat gadis itu akan mengambilnya, tangan berjam tangan merah muda langsung mengambil kertas itu dengan cepat. Katrina pun mendongak dan menatap insan yang mungkin juga menjatuhkan kertas berwarna biru laut itu.

"Alisha?"

"Pagi Kat!" sapa Alisha sedikit salah tingkah seraya memasukkan kertas yang tadi jatuh ke dalam sakunya.

"Eh iya, juga. Tumben banget pagi-pagi udah dateng, biasanya kan lo dateng lima belas menit sebelum bel, Lish."

"Ng-gue, pergi dulu ya Kat. Ada urusan," alibi Alisha dan berlalu meninggalkan Katrina yang kebingungan dengan sikap Alisha yang tidak seperti biasanya.

Katrina pun mengambil langkah seribu untuk melanjutkan perjalanannya, mengingat pagi ini Katrina harus menemui Vino di taman belakang sekolah.

Tak membutuhkan waktu lama, Katrina telah menginjakkan di tanah yang penuh dengan daun-daun yang kering. Di sana, pemuda yang sedang mengetuk-ketuk kakinya terlihat begitu gugup.

"Vino," sapa Katrina hangat.

Vino pun tersenyum, "Ada yang harus gue omongin, ini penting. Tentang kita."

Katrina menatap Vino yang terlihat sangat berbeda seperti biasanya. Entah mengapa, hari ini orang-orang begitu bersikap aneh. Seperti ada yang mereka sembunyikan dari Katrina.

"Ehm... iya, bisa gak kita duduk aja? Kan enak ngomongnya," saran Katrina.

"Oke."

Vino menempatkan dirinya di bangku taman, begitu pun Katrina yang kini duduk di samping Vino. Namun setelah itu, Vino hanya bergeming seolah lidahnya kaku.

"Iya... apa yang mau kita bicarain?"

"Ehmm... gue mau kita—"

"Eh Vino! Katrina! Kebetulan banget, kalian dipanggil Bu Ani ke ruang guru, cepetan ditunggu lho!" Suara cowok berkaca mata berhasil menyela ucapan Vino.

"Ada apa Ram?"

"Kayaknya tentang student exchange deh. Soalnya di sana juga udah ada Rafli sama Reina."

"Oh... oke, makasi ya Ram," jawab Katrina lalu berdiri.

"Yoi... cepetan kata Bu Ani! Gue mau ngerjain tugas Kimia dulu."

"Gak tobat lo Ram, PR di kerjain di sekolah mulu!" celetuk Vino bercanda.

"Hehe. Gue duluan ya!"

🌌🌌🌌

Setelah membahas tentang student exchange yang akan terjadi dua bulan lagi, kini Katrina berjalan beriringan bersama Reina. Sedangkan Rafli beberapa menit yang lalu sudah pergi ke kantin bersama Vino karena bel istirahat pertama telah berbunyi.

"Kat," panggil Reina ingin membuka obrolan.

"Iya?"

"Lo tau gak——"

When You ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang