37. Sia-Sia

852 65 2
                                    

...
Jangan merasa paling mengerti perasaannya, jika yang kamu tau hanya caranya tertawa untuk terlihat bahagia. Sedangkan, dibalik tertawanya adalah cara untuk menutup luka dan memendam air mata.
...

Katrina merapikan bajunya yang terlihat begitu sopan, mengingat ini masih kegiatan sekolah. Begitu pun Reina yang tengah merapikan rambutnya dengan sisir berwarna merah.

"Ayo Rein... yang lain pasti udah nunggu." Katrina menatap Reina yang masih sibuk menyisir dan menata lagi rambutnya.

"Iya iya... gue itu harus cantik di depan Rafli," jawab Reina seraya mengikat rambut panjangnya dan matanya masih menatap cermin.

"Ya ampun... ini acara makan malam sekolah, bukan dinner perjodohan lo sama Rafli, please-lah..." omel Katrina, karena sudah gemas, gadis itu pun menarik lengan Reina dengan paksa.

Mau tidak mau, Reina hanya menurut. Alhasil, kini gadis yang notabenenya adalah sepupu Katrina itu lupa menyemprotkan parfum yang semula tadi ada di atas meja.

"Ehh--gue belum pake parfum."

"Ya Lord! Percuma juga lo pake parfum, bakal kalah sama aroma makanannya," jawab Katrina sudah kesal setengah mati.

Reina pun hanya pasrah diseret paksa seperti kambing yang akan dikurbankan. Setelah melewati lorong beralas karpet hijau, kini mereka pun sampai di tempat yang dipenuhi insan yang tengah berlalu lalang membawa makanan yang mereka inginkan.

"Tuh mereka di sana!" seru Reina senang.

Katrina dan Reina pun langsung menghampiri teman-temannya yang menempati meja panjang. Saat mereka sampai, meja yang kosong hanya di hadapan Vino dan Rafli. Karena mengerti dimana tempat mereka yang semestinya, Katrina pun duduk di tempat yang kosong di hadapan Vino, sehingga kini mereka berhadapan. Vino hanya tersenyum hangat ke arah Katrina membuat jantung gadis itu berdebar seketika. Apalagi pakaian yang dikenakan Vino begitu cocok dan terlihat sopan untuk dirinya, sehingga menambah kesan tampan pemuda itu.

"So... kalian dipersilahkan mengambil makan kok, jangan diem-diem di sini," kata Alisha setelah melihat temannya yang saling melempar pandangan dengan pasangannya.

"Emang gue baru aja mau ambil makan kok, tenang, gue gak bucin kayak kalian-kalian. Mau makan aja minta ditanya dulu sama pasangannya," oceh Bobby yang telah berdiri lalu meninggalkan tempat.

"Dasar jomblo," celetuk Fredella.

"Nih bunda genk sama panda genk gak makan apa?" tanya Nendra menggoda karena melihat Katrina dan Vino yang masih terdiam dengan saling melempar pandangan.

Vino pun langsung berdiri dan berkata pelan tapi menekan, "Berisik."

"Wih--tambah sinis aja nih bocah," ceplos Nendra.

Katrina pun ikut berdiri tanpa berkata, lalu berjalan mengambil piring, sendok, dan garpu. Saat Katrina mengambil sendok nasi, ada tangan yang ternyata juga akan mengambilnya sehingga kini tangan orang itu kini memegang jari Katrina yang juga memegang sendok nasi. Katrina menatap ke orang yang belum juga melepaskan tangannya.

"Ya ampun Ken, gue kira siapa," kata Katrina membuat Ken menyengir.

"Ehehe, sorry sorry gue sengaja tadi," canda Ken.

When You ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang