Tiga

5.6K 466 15
                                    

Sedan Audi biru metalic milik Sam, terpakir dengan sempurna di garasi. Sam mengatur napasnya berkali-kali. Hal yang selalu Ia lakukan setiap kali akan masuk ke dalam rumahnya mempersiapkan diri untuk melihat apa lagi tingkah mengesalkan dari sang istri. Ia berjalan masuk ke dalam rumahnya, kali ini lampu sudah menyala. Di lihatnya ruang tamu yang cukup rapi, meskipun masih ada beberapa kertas tertumpuk di atas meja. Sam belum menemukan Istrinya.

"Ranna" panggil Sam. Sebelumnya sam memang sudah memutuskan untuk tak marah lagi dengan Ranna. Ia sungguh tau Ranna pasti tak memiliki niat sedikit pun untuk melukainnya. Sam tentu sangat paham itu. Ia sangat tau bagaimana Ranna mencintainya hal yang jujur saja membuat dirinya tertekan. Ia tak suka di cintai sebanyak itu meskipun oleh istrinya sendiri.
Sam terus mencari Ranna, hingga ke dapur kering mereka. Ia melihat istrinya sedang merapikan meja makan.

"Hai.. Sayang.. udah pulang?" Ucap Ranna ceria. Sam mengangguk. Ranna mengambil tas dan jas Sam sama seperti biasanya.

"Tangan kamu udah di obatin?" Tanya Ranna. Sam mengangguk lagi. Ranna ikut mengangguk dan tersenyum.

"Maafin aku ya..aku bener-bener ngga sengaja. Lain kali kalau kamu bilang engga aku ngga akan ngelakuin lagi" ucap Ranna. Sam menggangguk untuk kesekian kalinya.

"Yaudah kamu makan dulu ya.." ucap Ranna.

"Aku masih kenyang banget..aku baru makan tadi. Aku mau mandi aja terus istirahat. Oh ya ini buat kamu,aku juga minta maaf" ucap Sam dan memberikan coklat untuk Ranna. Ranna mengambil coklat itu.

"Makan dulu.. aku udah masak seharian"

"Simpen aja di kulkas..besok pagi aku makan. Aku udah bener-bener kenyang." Ucap Sam, Sam mengecup kepala Ranna sekilas lalu berjalan melewati Ranna. Ranna mencebik kesal. Ia membalik tubuhnya.

"Samm..kamu udah ngga cinta sama aku ya?"rajuk Ranna.

Sam menghela napasnya. Ia memutar tubuhnya dan menatap Ranna.

"Kamu kenapa sih Ran? Kalau aku ngga cinta kenapa juga aku harus ngejar-ngejar kamu dan nikahin kamu?" Ucap Sam lelah.

"Ya entah!" Rajuk Ranna

"Udah ya.. aku ngga mau berdebat. Oh ya kamu dapet salam dari Cheryl." Ucap sam dan akan pergi namun ucapan Ranna menahannya.

"Kamu makan sama Cheryl?"

Sam menatap Ranna sesaat sebelum Ia mengangguk.

"Sama Revi juga"

"Jadi kamu nolak makan sama istri kamu cuma karna kamu udah makan sama Cheryl"

"Dan Revi ..aku bukan nolak aku sudah kenyang"ucap Sam.

"Jadi untuk makan sama mereka punya waktu..sedangkan sama aku kamu cuma terua ngeluh capek dan sibuk"

"Ya Tuhan Ranna..biasanya kan kamu juga ngga masak makan malem. Biasanya juga aku pulang kamu udah tidur atau kamu sibuk sama tulisan kamu"

"Terus jadi itu alasan buat kamu bisa makan sama cewek lain"

"Ya ampun..aku cuma makan sama cheryl na.." ucap Sam

"Emang Cheryl bukan cewek?"

"Ya tapi kan sama Revi juga..biasanya juga gitu"
"Oh..biasa makan sama cewek lain. Biar apa? Biar orang-orang tau kamu ngga makan bareng istri kamu? Oh aku tau biar orang-orang mikir kita bertengkar jadi kamu punya kesempatan deket sama orang lain."

"Aku ngga pernah sekalipun berfikir seperti itu Ranna. Aku bahkan tidak punya waktu untuk itu. Untuk sekedar makan saja aku susah"

"Ya.. Kecuali sama Cheryl!"

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now