Dua puluh empat

6.7K 515 53
                                    

Sam naik lagi ke lantai 7, kali ini dengan langkah lebih ringan. Ia ingin mengajak Ranna makan siang dan tentu saja memberikan titipan yang sudah penuh di ruangannya.

"Ranna ada?"

"Tidak ada dok," ucap Resepsionist itu.

"Kemana?" Tanya Sam

"Oh biasanya mba Ranna keluar makan siang di cafe Aila"

"Cafe Aila?"

"Iya dok..cafe depan rumah sakit kita."

"Oh.. oke. Bilang saja nanti kalau saya cari dia"

"Baik dok"

Sam menghela napasnya. Ia pun kembali ke bawah. Lain kali Ia akan datang lebih cepat untuk mengajak Ranna makan siang. Sam menyentuh dasi yang masih tersemat rapi. Dasi itu sangat pas untuknya, sam memang tidak pernah bisa memakai dasi sebelum ada Ranna Ia selalu merasa sulit bernafas. Ia ingat bahkan saat akan menikah pun, Ranna lah yang memasangkan dasinya.

"Konyol sekali" desis sam mengingat hari itu dan hari ini tentu saja. Senyumnya semakin mengembang ketika Ia mengingat kenangannya dengan Ranna tentang dasi. Saat itu Sam dan Ranna beradu memakai dasi, Ranna sudah membuat 30 dasi dan Sam belum satupun. Sebagai hukumannya Sam harus mengatakan Ia mencintai Ranna hingga 1000 kali. Hari itu adalah malam pertama mereka dimana mereka masih sama-sama canggung dan memilih untuk memainkan games itu saja lalu berakhir dengan Ranna yang tertidur mendengarkan ungkapan cinta Sam dan Sam yang tertidur seraya mengucapkan kalimat cintanya. Sampai saat ini Ia tidak benar-benar tau apakah itu sudah sampai di angka seribu atau belum.
Senyum Sam terus mengembang, Ia menggaruk pelipisnya sendiri merasa konyol dengan segala masa lalunya. Butuh satu bulan setelah Ia menikah untuk benar-benar memiliki Ranna seutuhnya. Sebentar lagi ulang tahun pernikahannya dan Sam lupa kapan terakhir kali Ranna mengungkit tentang itu. Kemanakah Ranna akan meminta nya pergi pada akhirnya. Semua lamunan dan kebahagiannya sesaat itu buyar begitu saja saat Ia mendengar seseorang memanggilnya.

"Sam.. "

Sam terus berjalan berpura-pura tak mendengar. Hingga tangannya di tarik.

"Sam..kamu tidak mendengar ku?" Tanya Cheryl.

"Oh maaf. Aku sedikit melamun"

"Kamu sudah dengar? Banyak investor yang tertarik untuk gabung di proyek kita"

Sam mengangguk.

"Aku sudah baca laporannya"

"Kamu hebat sekali sam..oh ya dari mana kamu tau tentang anak mr andrew..aku baru akan memberitahu mu"

"Istri ku yang bilang"

Cheryl terdiam. Raut wajahnya berubah.

"Ranna maksud mu"

"Memangnya siapa lagi istri ku?" Tanya Sam.

"Jangan menyebutnya seperti itu lagi." Ucap Cheryl

"Kenapa? Dia memang istri ku"

"Aku merasa akan di buang lagi jika kamu menyebutnya seperti itu."

Sam menghela napasnya.

"Kamu sudah makan siang?" Tanya Sam. Cheryl menggeleng.

"Ayo kita makan" ajak Sam. Cheryl menahan tangan Sam.

"Sam kamu tidak akan membuang aku lagi kan? Aku akan benar-benar hancur kalau kamu melakukannya."

"Aku tidak akan membuat mu hancur. Tenanglah. Sudah aku bilang bersikaplah sebagaimana cheryl biasanya." Ucap Sam

Cheryl masih menggenggam tangannya. Sam melepas genggaman Cheryl.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें