Tiga puluh Empat

7.8K 596 40
                                    


Sam bergidik kedinginan keluar dari kamar mandi. Ranna tersenyum geli melihat tingkah suaminya itu. Ia memberikan pakaian Sam pada Sam.

"Keringkan dulu sam.." ucap Ranna.

"Dingin banget" ucap Sam dan kembali terbatuk. Ranna mengambil minyak angin dan membalurkannya pada dada Sam.

"Ih kamu genit pegang-pegang"

"Ish..yaudah pake baju kamu"

Ranna kembali duduk di kursi riasnya dan memakeup wajahnya. Sam yang sudah berpakaian mendekat pada Ranna, Ia meletakan dagunya pada pundak Ranna.

"Jangan cantik-cantik aku susah jagainnya nanti" ucap Sam dan mengecup pipi Ranna manja.
Ranna hanya tersenyum mendengar ucapan Sam. Ia membalik tubuhnya dan berdiri. Ranna memilih satu dasi dan memasangkannya. Sam merengkuh pinggang Ranna.

"Ingat malam pertama kita?" Tanya sam. Ranna mengangguk.

"Game konyol mu itu."

"Aku sama sekali tidak bisa mengikat dasi." Kenang Sam. Ranna merapikan dasi sam.

"Sudah.." ucap Ranna. Sam masih belum melepaskan tangannya dari pinggang Ranna.

"Sudah selesai lepasin.." ucap Ranna lagi. Sam menggeleng.

"Tidak mau.."

"Ish..ayolah aku tidak ingin telat datang. Banyak yang harus aku siapkan Sam."

"Apa kita harus pergi ke sana? Apa tidak bisa di sini saja berdua dengan mu?"

Ranna menarin pipi Sam gemas,lalu melepaskan tangan Sam dan kembali ke meja riasny untuk mengambil jam tangannya.

"Pakai jas mu Sam"

Sam pun menuruti perintah Ranna.

"Sayang.. jadi rencana ulang tahun pernikahan kita gimana?"

Ranna menoleh semangat.

"Ah..iya benar. Bagaimana kalau kita ke labuan bajo?"

Sam selama ini hanya mengiyakan semua ucapan Ranna. Tapi kali ini Ia ingin ambil bagian dalam rencana ulang tahun pernikahannya yang ketiga.

"Hmm bagaimana kalau Santorini?"
Ranna berfikir sejenak.

"Terlalu jauh"

"Tapi kan romantis.."

"Oh engga..engga kita ke korea saja. Kamu bukannya pengen kesana?"

"Kamu kan ngga suka korea"

"Aku suka kalau kamu suka.. yaudah kita kesana saja ya.. aku pesan hotel dan tiket" ucap Sam.
Ranna mengangguk senang.

***
Diesnatalis rumah sakit sam di adakan di salah satu hotel mewah di jakarta. Acara itu nampak begitu meriah. Ranna terus berada di dekat sam, takut-takut Nathan mencuri kesempatan menemuinya.

Nathan menatap dengan kilatan marah, terluka dan kecewa tentu saja. Ia yang harusnya menampilkan sesuatu pun mendadak membatalkannya. Tentu saja siapa yang akan sanggup bernyanyi di saat hatinya sedang remuk redam. Tawa Sam, bagaimana Sam mengakui Ranna sebagai istrinya sunggu membuat Nathan murka. Sam tak pantas di sana. Sam tak pantas merengkuh Ranna seerat itu, mengecup Ranna memamerkan kebahagian yang palsu. Ranna miliknya, dialah yang membuat Ranna menjadi sesosok wanita yang pantas di cintai, bukan Sam. Dia yang harusnya ada di sana,di gandeng oleh Ranna. Dia yang seharusnya di sana dia yang lebih pantas bersama Ranna.
Acara berakhir dengan meriah orang-orang mulai meninggalkan ballroom, kini hanya tersisa beberapa dokter, keluarga sam,Ranna dan tentu ada Nathan yang masih menatap penuh amarah pada Sam. Nathan sungguh tak tahan lagi tanpa memikirkan apapun Ia melangkah mendekat pada Sam dan menarik kerah Sam lalu melayangkan satu pukulan sempurna di wajah Sam hingga Sam tersungkur.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now