epilog

14.1K 703 184
                                    


Cinta adalah sebuah kata dengan ratusan juta makna. Satu kata yang dapat menjadi kebahagian mu sekaligus kesedihan mu.

Tak ada yang pernah benar-benar mengerti apa sebenarnya cinta itu.

Satu kata yang dapat menjadi kekuatan dan menjadi kelemahan di waktu yang bersamaan.

Cinta..cinta..dan cinta tak akan habis cerita tentang cinta.

Tak pernah bermusim ataupun berjangka..

Cinta..

"dapat berwujud berbagai rupa, dapat tumbuh oleh berbagai sebab.. I'm home" lanjut Sam dengan berbisik yang baru saja pulang dan menegecup pipi Ranna. Ranna yang sedang mencoba kembali menulis pun mengembangkan senyumnya dan menoleh pada suaminya yang kini sudah duduk di sampingnya.

"Kamu Telat 2 jam 4 menit 39 Detik" ucap Ranna dan mengkrucutkan bibirnya. Sam memberikan tampang bersalahnya.

"Maaf ya Nyonya Wijaya muda.. Hari ini aku ada operasi besar kurang lebih 10 jam" ucap Sam

Ranna mengambil tangan sam dan mengusapnya.

"Kasian sekali.. lalu bagaimana hasilnya?"

"Syukurlah.. sesuai keinginan ku." Ucap Sam dan mengembangkan senyumnya.

"Lelah?"

"Tadi iya, tapi setelah melihat istri ku tidak lagi" ucap Sam

"Ish.. "

"Anyway.. kamu memutuskan untuk menulis lagi?" Tanya Sam

Ranna menatap layar laptopnya.

"Entahlah.. tadi tiba-tiba saja aku pengen nulis." Ucap Ranna

"Lakukan lah.. jangan menyerah. Oh ya, aku juga tidak masalah kalau kamu mau kerja lagi" ucap sam. Ranna terlihat berfikir.

"Sam..kalau boleh aku tanya mana yang kamu suka Ranna yang modis dan berkarir, atau Ranna yang hanya Ibu rumah tangga biasa yang mungkin akan terlihat Tua dan menyebalkan."

"Aku suka dua-duanya selama itu kamu. Lalu bagaimana dengan kamu? Mana yang membuat mu nyaman?" Tanya Sam

Ranna menatap Sam ragu, Sam menyisipkan rambut Ranna ke telinga.

"Katakan saja.."

"Aku menyukai Ranna yang modis dan berkarir, aku suka saat orang lain menerima hasil kerja ku, aku suka dapat menyelesaikan sesuatu. Semua benar-benar sesuai dengan apa yang aku harapkan dan cita-cita kan.."

"Kalau gitu kembali lah bekerja.."

"Aku belum selesai.. tapi itu keinginan aku dulu.. dan tentu saja aku tidak bisa bilang aku tidak suka. Tapi Sam sekarang aku lebih nyaman menjadi Ranna yang hanya istri kamu dan kelak Ibu dari anak-anak kita, Ranna seorang menantu yang akan menjaga mertuanya, yang mungkin tidak akan selalu tampil cantik setiap hari tapi aku suka itu. Aku suka belajar banyak tentang mengurus rumah tangga, aku suka menjadi menantu yang selalu ada saat mertua ku butuhkan, aku ingin menjadi Ibu yang dapat melihat semua proses perkembangan anak ku. Aku ingin menjadi itu." Ucap Ranna

Sam tersenyum lagi.

"Kalau gitu lakukan.."

"Tapi kamu menyukai ku yang tampil cantik, aku yang berubah. Kata Nathan pria normal pasti butuh istri yang selalu terlihat cantik. Apa lagi dengan lingkungan pekerjaan mu.."

"Jadi, kamu melakukan perubahan itu untuk aku?"

Ranna mengangguk.

"Karna aku takut kamu meninggalkan ku.."

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now