Sembilan

4.3K 322 20
                                    

Nathan mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakan, menurut survey dia akan semakin terlihat sexy saat rambutnya berantakan. Nathan meluaskan pandangannya mencari Ranna, namun tiba-tiba saja sebuah tangan memukul kepala belakang nya.

"Aow.." ucap Nathan dan menoleh. Ranna melipat kedua tangannya.

"Jadi kerja di sini?"

"Maaf siapa ya?" Tanya Nathan.
Ranna menunjukan kartu nama Nathan, Nathan masih berpura-pura bingung.

"Kayaknya kamu emang suka nabrak orang dimana-mana ya? Terus kasih kartu nama dan hilang gitu aja?" Ucap Ranna tak sabar.

"Ah.. yang di cafe?" Ucap Nathan.

"Bagus kalau inget"

Nathan menyentuh bahu Ranna. "Kaki kamu gimana? Masih sakit? Boleh aku periksa?"

Ranna menatap tangam Nathan di pundaknya.

"Pinggirin ngga tangannya"

Nathan lekas mengangkat tangannya.

"Sorry.."

Ranna meneliti Nathan dari ujung kepala hingga ujung kaki,lalu menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu bekerja dengan penampilan seperti ini?"

"Apa yang salah dengan penampilan ku?" Tanya Nathan.

"Seperti anak jalanan berantakan" ucap Ranna dan meninggalkan Nathan. Nathan yang tak terima mengikuti Ranna.

"Ini itu Style.. "

"Style anak jaman sekarang aneh" ucap Ranna.

Nathan ingin memukul Ranna namun tentu saja tak kena. Ranna benar-benar manusia paling menyebalkan yang pernah Ia kenal.

"Jadi sudah berapa lama bekerja di sini?" Tanya Ranna yang terus berjalan, Nathan masih mengikuti.

"2 bulan"

Ranna mengangguk.
"Pantas.."

"Terlihat masih muda?" Tanya Nathan.

"Terlihat Amatir" jawab Ranna sekenanya. Nathan menggigit bibir bawahnya menahan kesal.

"Lebih rapi lah sedikit jangan merusak citra rumah sakit ini" ucap Ranna.

"Apa kamu kesini hanya untuk mengomentari ku?" Tanya Nathan. Ranna menghentikan langkahnya. Ia menatap Nathan lagi.

"Sebenarnya aku ingin menuntut mu karna menabrak dan meninggalkan ku begitu saja...tapi setelah aku pikir-pikir aku tidak ingin berurusan dengan anak kecil. Anggap saja kamu sudah aku maafkan. Lain kali lebih hati-hati lah. " Ucap Ranna. Nathan memutar kedua bola matanya. Ia sungguh ingin sekali memaki Ranna yang tak tau diri. Memang apa hebat nya Ranna? Bahkan dalam penampilan, penampilan Ranna pun buruk,meskipun Rapi terlihat seperti ibu-ibu berusia di atas 30 tahun. Pakaiannya pun benar-benar norak jauh dari Sam yang stylish. Nathan sungguh tak bisa membayangkan bagaimana Sam mampu tahan berada sehari-hari dengan wanita seperti Ranna.

"Mengapa menatap ku seperti itu? Bukankah seharusnya kamu minta maaf?Atau berterimakasih?" Ucap Ranna. Nathan akan menjawab namun di sela Ranna lebih dulu.

"Baiklah aku mengerti anak jaman sekarang memang susah untuk meminta maaf dan berterimakasih. Sudah sana kembali bekerja, ah ingat lain kali rapikan diri mu" ucap Ranna dan meninggalkan Nathan.

Nathan mengikuti Ranna. Ia tak bisa sampai di sini saja. Melihat Ranna saat ini seperti melihat Juliardnya.

"Aku tidak seperti itu. Aku memberikan mu kartu nama ku untuk bertanggung jawab"

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang