Dua puluh satu

5.8K 426 46
                                    

Ranna dan Nathan terlihat sedang mengobrol juga bercanda di cafe langganan mereka.

"Main yuk.. " Ucap Nathan

"Kemana?" Tanya Ranna

"Euhm.. jalan-jalan aja." Ucap Nathan. Ranna mengangguk.

"Kamu udah ngga jaga?"

"Ngga aku jaga malam kan semalem" ucap Nathan.

Ranna mengangguk, Ia membuka ponselnya dan terlihat mencari sesuatu.

"Eh ada Festival nusantara nih.." ucap Ranna dan menunjukan pada Nathan ponselnya.

"Mau kesana?"

Ranna mengangguk.

"Yuk.." ucap Nathan dan berdiri menggapai tangan Ranna.

"Bayar dulu.. lah"

"Ngga usah kabur aja"

Ranna memukul Nathan
"Sembarangan" dan Nathan hanya tertawa konyol.

***
Ranna dan Nathan menghabiskan waktu mereka di tempat festival itu, saling bercanda,mengobrol atau lomba makan tanpa minum. Nathan meribut minuman dari tangan Ranna, saat Ranna ingin minum.
Mereka berdua persis ikan koi yang mencoba bernapas.

"Aku menang" ucap Nathan dan menunjukan mulutnya ya kosong. Ranna membuang makanan di mulutnya ke dalam kantong plastik. Ia merajuk dengan memukul kepala Nathan dengan botol kosong.

"Ngga mau main lagi ah.." ucap Ranna dan pergi. Nathan mengikuti Ranna.

"Ye.. itu sih kamu aja yang ngga bisa nerima kekalahan"

"Ihh.. mulut kamu itu kan gede.. lagi juga kamu cowok makan kamu banyak"

"Badan kamu juga gede"

Habislah Nathan di pukuli oleh Ranna, namun bukannya marah Nathan hanya terus tertawa.

Mereka tak hanya pergi ke festival, mereka melanjutkan jalan-jalan mereka ke daerah kota tua dan saat ini mereka berdua sedang ikut mengerubungi seorang pengamen jalanan yang menampilkan aksinya.

"Tunggu di sini" bisik Nathan. Belum sempat Ranna menjawab, Nathan sudah maju ke depan. Ia maju ke arah pengamen tersebut dan membisiki mereka sesuatu. Untuk selanjutnya Nathan sudah menggantikan sang pemain keyboard. Ia juga memindahkan salah satu microfon di depannya. Nathan mencoba sebentar keyboard tersebut. Setelah di rasa yakin Ia menganggukkan kepalanya.

"Ini untuk mu" ucap Nathan di microfon nya dan menunjuk ke arah Ranna. Sontak saja semua orang menoleh ke arah Ranna dan bertepuk tangan dengan riuh.

"Apa-apaan sih" ucap Ranna tanpa bersuara namun senyumnya mengembang lebar.
Nathan mulai memainkan keyboardnya satu lagu milik Brian McKnight 'back at one' mengalun dengan indah. Jelas sekali terlihat bahwa Nathan sangat menguasai permainan keyboardnya. Tak hanya itu, Nathan juga memiliki suara yang luar biasa indahnyanya. Terlihat dari bagaimana banyaknya penonton yang semakin mendekat. Lagu itu berakhir dengan tepuk tangan riuh yang luar biasa dari para penonton.

"Terimakasih.. wanita di sana adalah istri ku dan dia sedang marah dengan ku, maukah kalian membantu ku untuk memintanya memaafkan ku  dan Aira jika kamu sudah memaafkan ku kemarilah dan nyanyi bersama ku"

Suasana jadi semakin ramai, dan entah siapa yang mulai. Orang-orang di sana mulai berteriak.

"Maafin..maafin"

Ranna sungguh tak percaya dengan apa yang di lakukan Nathan. Nathan hanya membuat wajahnya semenyedihkan mungkin yang justru terlihat imut. Mau tak mau Ranna pun menghampiri Nathan.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang