Enam belas

5K 419 74
                                    


Ranna menghabiskan espressonya. Nathan datang dengan napas terengah-engah.
"Sorry telat.."

Ranna tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Tidak apa...engga usah lari-lari juga."

"Aku di UGD dokter jaga sendiri. Dan hari ini banyak banget pasien. Oh ya gimana-gimana? Sam menyukai perubahan mu?" tanya Nathan. Ranna tersenyum semakin lebar. Ia mengangguk mantap. Ranna menggapai tangan Nathan lalu menggenggamnya. Nathan sedikit tersentak entah apa yang terjadi pada Nathan itu hanya Ranna dan Ranna hanya menyentuh tangannya.

"Makasih ya.."

Nathan menatap tangan Ranna yang memegang tangannya.

"Aku ngga tau gimana kalau engga ada kamu. Mungkin sam sudah akan meninggalkan ku",

Nathan menatap Ranna,jantungnya berdegup cepat entah mengapa.

" oh.. Ya" ucap Nathan

Ranna tersenyum tulus sangat tulus. Entah ini pertama kalinya Nathan melihat senyum Ranna yang begitu tulus juga cantik. Atau Ia baru menyadari bahwa Ranna memiliki senyum yang begitu menyenangkan.

"Kamu mau pesan apa? Aku yang traktir" ucap Ranna dan melepaskan tangannya dari Nathan.

"Ohh.. Ice Chococinno" ucap Nathan. Ranna menggeleng.

"Jangan itu..kamu harus makan sesuatu. Kamu bilang kamu sendirian jaga di IGD. Jangan sampai sakit" ucap Ranna. Ranna pun mengambil buku menu dan memilihkan makanan untuk Nathan.

"Euhm.. Kamu suka makanan apa?" tanya Ranna

Nathan terdiam, dia hanya terus menatap Ranna.

"Hei.. "

"Oh.. Ya.. Gimana?"

"Aku tanya kamu mau makan apa? Kamu kenapa? Sakit?"

Nathan menggeleng.
"Aku suka apa saja"

Ranna mengangguk dan tersenyum.
"Tidak aneh mengingat kamu suka rela menjadi kelinci percobaan ku, ehm..kalau gitu pesan steak saja ya.." ucap Ranna

Nathan hanya menganggukkan kepalanya.

***
Sam pulang terlambat hari ini, Ia masuk ke dalam rumahnya dan terlihat Ranna yang sudah menunggunya. Ranna nampak sibuk dengan laptopnya. Sam bahkan baru tau kalau Ranna pengguna kaca mata. Sam mendekat dan mengecup kepala Ranna.

"Hei.. Udah pulang?" tanya Ranna.

Sam mengangguk.

"Kamu udah makan?",

Sam menggeleng.
" aku ingin makan dengan mu."

Ranna tersenyum dan mengangguk.

"Mandilah dulu. Aku hangatkan makanannya"

Sam mengangguk dan meninggalkan Ranna. Sam masuk ke dalam kamarnya dan menatap tas serta jas yang Ia bawa. Biasanya Ranna akan mengambilnya lalu bergelayut manja pada lenganny. Hal sepele namun entah mengapa Sam merasa sedikit aneh.

Setelah membersihkan dirinya dan berganti pakaian Sam kembali ke meja makan yang sudah tersedia berbagai hidangan. Sam bahkan tak pernah takut lagi untuk mencicipi masakan Ranna yang justru belakangan ini menjadi favoritnya. Ranna mengambili Sam nasi tepat sesuai porsinya.
Ranna menyangga kepalanya dan menatap Sam yang makan.

"Kamu ngga makan?" tanya Sam. Ranna menggeleng.

"Aku lagi diet" ucap Ranna.

Sam menatap Ranna lagi, Ranna tak pernah peduli dengan tubuhnya sebelumnya.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now