Enam

4.7K 378 39
                                    

Hari-hari Sam semakin memburuk sikap Ranna semakin menjadi-jadi saja. Ranna memang ajaib, tapi tidak pernah hingga separah ini. Sam benar-benar tak punya waktu sendiri, semua atas kendali Ranna. Dan menceritakan hal itu pada orang tuanya hanya di bilang, wajar. Dari mana letak wajarnya? Ranna benar-benar sudah sakit! Bahkan Ia tak hanya cemburu pada wanita tapi pada pria dan pada barang.

"Enough!" bentak Sam dan membanting ponselnya. Ia mondar-mandir di tempatnya, seraya memegangi kepalanya.

"Ngga gua ngga bisa kaya gini lagi.. Ngga bisa ini baru dua minggu tapi gua ngerasa udah kaya seabad. Ngga gua ngga bisa kaya gini" ucap Sam seperti orang kemasukan. Wajah tampannya sedikit memudar berkat kantung matanya. Ia merasa begitu tertekan dengan semua sikap dan tingkah Ranna yang Ranna sebut sebagai cinta. Revi masuk ke ruangan Sam bersama Cheryl. Sam langsung mendekat kepada keduanya.

"Ngga bisa..gua ngga mau begini terus. Gua ngga mau tau gimana caranya gua mau lepas dari Ranna." ucap Sam pada keduanya.

"Kalian harus bantu gua.." ucap Sam lagi.

"Hidup gua udah seperti mimpi buruk 3 tahun dan dua minggu ini benar-benar jauh lebih menyeramkan dari pada mimpi buruk. Gua bahkan ngga bisa tidur dengan nyenyak dimanapun. Ponsel gua di lacak, semua chat gua dia yang kontrol, semua hal harus dia yang ngatur dan kalau gua tolak dia akan memberikan wajah sedih nya yang ngebuat gua akan tunduk lagi sama dia."

Sam menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ngga..ngga gua ngga bisa kaya gini. Kalian harus bantu gua bebas dari Ranna apapun caranya kecuali gua yang menceraikan Ranna."

"Ya orang ke tiga" jawab Cheryl lagi. Mengingatkan pendapatnya hari itu.

"Mana mungkin cheryl.. sam ngga selingkuh aja Ranna kaya gitu. Gimana kalau Sam selingkuh? Yang ada orang tua Sam kaget terus kenapa-napa lagi,terutama tante wijaya" ucap Revi yang sungguh sudah mengenal bagaimana keluarga Sam.

"Revi bener ryl.."

"Siapa yang bilang Sam yang selingkuh?" ucap cheryl dan baik Revi ataupun Sam menatap penuh tanya pada Cheryl.

***
Sam mengendarai Audi biru metalicnya. Sepanjang jalan Ia masih terus memikirkan ucapan Cheryl. Ide yang entah konyol atau briliant, membuat Ranna jatuh cinta pada wanita lain. Kalau pria lain pasti akan menjaga istrinya mati-matian Ia justru ingin istrinya mencintai pria lain. Tapi siapa peduli, pria-pria itu tak merasakan berada di posisinya. Ia tak hanya terkekang tapi benar-benar menjadi budak Ranna. Akan lebih baik kalau Ranna langsing dan cantik setidaknya Sam tidak akan begitu tersiksa. Membuat Ranna mencintai pria lain, tapi siapa? Siapa pria yang mau mengorbankan diri masuk ke dalam kandang Ranna ketika Ia saja ingin sekali keluar dari Sana. Ketika Revi yang selalu menyuruhnya bertahan saja kali ini mendukungnya untuk membebaskan diri dari Ranna. Siapa pria itu? Dimana kah Ia harus menemukan pria itu, Sam rela membayar sebanyak apapun pada pria yang bisa dan mau menggantikan tempatnya.

Sam mengerem mendadak saat Ia nyaris menabrak motor yang ada di depannya. Sehingga kendaraan di belakang Sam pun otomatis membunyikan klaksonnya. Sam benar-benar tak fokus. Ia mengusap wajahnya sekali lagi mengabaikan klakson mobil di belakangnya sebelum akhirnya Ia mengemudikan lagi mobilnya.

"Iya benar.. Kalau terus bersama Ranna. Bukannya memiliki anak yang ada akan mati muda!" ucap Sam yang benar-benar sudah membulatkan tekadnya. Siapa orang normal yang akan bertahan dengan Ranna.

***
Dengan wajah kusut dan lelahnya Sam masuk ke ruangan Revi. Di dalam sana pun sudah ada Cheryl yang terlihat sedang asik mengobrol dengan Revi.

"Hei broh.. whats wrong with your Face?"

Sam tak menjawab Ia hanya duduk di sofa lalu merebahkan kepalanya di atas kedua paha Cheryl.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now