Lima belas

5.2K 410 24
                                    

Jam sudah menunjukan pukul setengah lima sore. Ranna sudah hampir setengah jam menunggu Nathan di cafe langganan mereka itu. Seperti biasa Ranna akan duduk di kursi favoritnya dan menatap ke arah luar.
"Aku masih penasaran apa kamu mengenalnya?"

Ranna terkejut dan menoleh. Nathan duduk di depan Ranna.

"Jadi siapa dia?" tanya Nathan

"Siapa?",
" itu yang kamu lihat"

"Aku tidak tau. Hanya kasihan saja", ucap Ranna. Nathan pun mengangguk.

" maaf ya telat. Tadi macet. Aku juga telat bangun sih. Jadi gimana hari pertama mu?",tanya Nathan. Wajah Ranna berseri-seri.

"Luar biasa.. Hari ini aku di beritahukan apa saja job desk ku. Aku juga dapat meja kerja sendiri. Ah senang sekali. Hari ini aku masih tendem dengan senior ku. Untuk belajad banyak berkas-berkas. Mereka juga menyambutku dengan baik. Tidak berlebihan atapun sinis seperti yang aku pikirkan. Ah ya.. Aku juga sudah punya teman namanya Evi. Dia cantik dan baik. Walaupun cukup bawel sih. Tapi aku suka. Dia mengajari ku banyak hal " terang Ranna. Nathan mengangguk.

"Kenalkan teman mu pada ku"

"Oh..tidak akan. Aku tidak ingin dia bertemu playboy seperti mu"

Nathan tertawa kecil.

"So, hari pertama yang menyenangkan bukan. Lelah ngga?"

Ranna menggeleng cepat.

"Yakin?,tetap mau belajar masak?" tanya Nathan.

Ranna mengangguk mantap.

"Ayo pulang.."

"Eh..bantu aku beli buat di depan itu ya.. Aku mau ke toilet dulu. Abis itu aku langsung ke mobil kamu"

Ranna memberikan uang pada Nathan. Nathan pun menerimannya.

"Buah apa?"

"Apa saja yang ada" ucap Ranna dan berlari ke toilet.

***
Ranna dan Nathan sudah berada di rumah Ranna. Seperti biasa Nathan akan mencatat beberapa hal dan Ranna akan sibuk dengan berbagai menu barunya. Nathan tak hanya menggurui Ranna memasak. Ia bahkan mengajari Ranna bagaimana merapikan rumah dan menata segalanya dengan indah.

Mereka kembali selesai pada pukul 9. Keduanya duduk dengan lelah. Nathan baru saja membantu Ranna mengatur ulang barang-barang di sana. Kini rumah itu nampak jauh lebih indah dan Rapi.

"Wah..keren sekali.."

"Kamu butuh lukisan di bagian sana" ucap Nathan

Ranna mengangguk.
"Kamu kan dokter.. Tapi seperti arsitek"

"Bukan hanya seperti arsitek, tapi seperti koki, fashion designer dan fashion stylish",

Ranna tertawa kecil dan mengangguk setuju.

" hebat sekali.."

"Sudah aku bilang aku manusia setengah Malaikat"

"Ya.. Aku percaya."

"Sudah ya aku pulang.."

Ranna mengangguk.
"Kamu ngga capek abis ini langsung jaga?",

Nathan menggeleng.

" kalau tidak ada pasien masuk. Aku tidur kok"

"Yaudah pulang sana. Nanti kemaleman."

Nathan berdiri lebih dulu. Ia mengulurkan tangannya pada Ranna. Membantu Ranna bangun. Ranna pun menggapainya.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang