Lima

5.1K 384 16
                                    

Di sebuah cafe bernuansa vintage, Sam sedang duduk bersama sahabatnya yang tak lain adalah Revi. Mereka tak hanya duduk, mereka sedang menikmati pasta di selingi dengan obrolan akan nasib rumah tangga Sam. Revi sungguh sudah berusaha menahan Tawanya sebagai bentuk rasa hormat pada Sam. Tapi sunggu itu benar-benar sulit mengingat bagaimana cerita penuh versi Sam yang Sam ceritakan.

"Ya.. Gua tau gua emang mempesona, tapi yang bener aja. Masa iya gua benar-benar ngga punya waktu buat napas? Dia nelfonin gua hampir setiap jam sekali, gua ulang ya setiap jam. Dan ketika gua ada operasi atau konsultasi dia pasti telfon ke perawat gua. Kaya tadi pagi, gua di paksa pake baju pilihan dia,sarapan pake peperalatan makan yang sama,baju tidur yang sama, belum lagi kotak makan siang yang selalu dia kirimin. Come on.. Dia baru kena sindrom pengantin baru atau gimana sih? Gua tau vi, dia emang ajaib, tapi ngga segininya juga lah. Sumpah ya gua bener-benebener-bener kaya narapidana." keluh sam dan lagi-lagi Revi hanya tertawa. Sam melempar Revi dengan sendok bersih yang sukses mengenai tubuh Revi.

"Ketawa terus! Ketawa!"

"Abis gua ngga tau harus bereaksi apa sih. Bener kata lu istri lu itu ajaib. Gua bener-bener speechless. " ucap Revi.

Sam menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gua harus gimana!"

"Buat aja dia punya kesibukan lain selain kamu"ucap Cheryl dan duduk di kursi antara Sam juga Revi. Keduanya menatap bingung ke arah Cheryl. Cheryl menganggukkan kepalanya.

" dia terlalu obsesi pada mu, karna tidak ada lagi yang di obsesi kan. Seperti kata mu, dia sendiri kan yang bilang dia menyerah sebagai penulis. Ia hanya ingin menjadi istri yang pantas buat kamu" ucap Cheryl

Sam terlihat berfikir. Begitupun Revi.

"Tapi ya Sam paling engga kan dengan Ranna kaya gini. rencana membuatkan cucu buat ortu lu kan jadi lancar, ada positif nya juga kan",

" ya lancar sih, but married its not only about sex. Gua bener-bener ngga tahan lagi. Sumpah ya kalau ada cara lain selain menceraikan dia yang bisa bikin gua lepas dari dia gua pasti ambil itu. Gua bener-bener ngga tahan! " ucap Sam.

"Kalau gitu benar kata cheryl lu harus ngebuat dia terobsesi dengan hal lain" ucap Revi

"Kalau kamu ngga bisa menceraikan dia kenapa juga tidak membuat dia yang menceraikan mu?" tambah Cheryl.

"Jangan bercanda, Ranna saja terobsesi sekali pada Sam", lanjut Revi.

" apa itu mungkin cheryl? Apa ada cara untuk lepas darinya, tanpa harus aku yang melepaskannya?"

"Orang ke 3 maybe" ucap cheryl dan mengedikan bahunnya.

Baik Revi dan Sam menatap serius pada Cheryl. Dan hal serius itu harus terganggu dengan dering dari ponsel Sam membuat keduanya cukup
Terkejut.

"Nyonya wijaya muda?" tanya Revi

"Memangnya siapa lagi" jawab Sam sebelum mengangkat ponselnya.

"Hallo sayang" ucap Sam semanis mungkin. Ranna menanyakan keberadaan Sam dimana.

"Aku diluar, kenapa ?",

*kamu di Golden Cafe kan? Sama siapa?*

" ya.. Kok kamu tau?"

*jawab sama siapa!*

"Sama Revi, kok kamu tau aku disini"

*Bohong! Ada cheryl juga pasti!*

"Tidak ada cheryl"

Dan cheryl yang di sebut pun, berusaha menahan tawanya, lalu berpamitan pada keduanya tanpa suara.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang