Tiga Puluh Sembilan

7.8K 523 31
                                    

Ranna menarik napasnya dalam saat menatap pria yang ada di ruang tamunya kini. Ranna ikut duduk dan melipat tangannya. Melihat Ranna yang seperti itu tentu saja membuat Revi tersenyum.

"Mau apa?"

Revi menyerahkan satu kandang kucing lengkap dengan kucingnya.

"Kucing mu" ucap Revi dan tersenyum lagi. Ranna menerimanya dan memperhatikan kucing itu.

"Kucing ku?"

Revi mengangguk.
"Kucing yang kamu tolong.."

Ranna sedikit terkejut.

"Wah..sudah besar. Padahal baru sekitar dua bulan? Dia juga gemuk" ucap Ranna yang bahkan lupa dengan pertahanannya. Revi mengangguk.

"Monster.." ucap Revi lagi. Ranna menoleh pada Revi.

"Namanya monstet terang Revi."

"Apa tidak punya nama yang lebih baik lagi? Seram sekali tidak cocok untuknya" ucap Ranna

"Biar saja, biar dia bisa menjaga dirinya sendiri"

"Aku tidak setuju..Milo saja "

"Coba saja panggil.."

"Milo.. " panggil Ranna dan si kucing hanya diam.

"Monster..", panggil Revi dan si kucing mengeong.

Ranna menatap Revi kesal.

"Dia hanya belum terbiasa saja.." ucap Ranna.

Revi mengangguk
"Baiklah..",

Ranna kembali menatap kucing yang kini terlihat sangat sehat juga lucu.

" bagaiman kabar mu?" tanya Revi.

"Buruk"jawab Ranna tanpa menatap Revi.

" aku menyaksikan pertengkaran mu kemarin."

"Baguslah..akan sangat bagus semakin banyak yang melihat. Biar mereka tau diri" ucap Ranna.

"Hatimu membaik setelah itu?" tanya Revi. Ranna berdesis.

"Peduli apa kamu tentang hati ku? Kenapa baru sekarang? Bukankah harusnya sebelum kalian bekerja sama melukai ku?"

"Kamu masih mencintai Sam kan?"

"Apa sam yang meminta mu kesini? Hah..katakan saja padanya untuk mempercepat perceraian ku. Aku sungguh muak dengan kalian"

"Jika kamu ingin menghukum seseorang bukankah harusnya orang itu yang terluka? Bukan melukai diri mu sendiri? Bersikap seperti ini hanya akan melukai mu sendiri kan Ranna?"

"Tidak.. Aku tidak luka..ah atau apa bedanya luka ataupun tidak. Aku sudah terlanjur sakit"

"Ran.. Kami memang salah. Tapi aku berani menjamin Sam dan Cheryl tak akan sampai melakukan hubungan itu. Aku mengenal mereka."

"Lalu hanya hatinya yang selingkuh dari ku? Bukankah itu lebih menyakitkan ? Jika hanya fisiknya yang berpaling dia masih bisa menyesal tapi jika sudah hatinya aku bisa apa?"

"Ranna.. Aku yakin sam mencintai mu. Cheryl hanya membuatnta nyaman?"

"Maksud mu aku tidak membuatnya nyaman? Lalu untuk apa aku kembali padanya..?"

Revi terlihat bingung harus mengatakan apa lagi.

"Ranna bukan begitu.."

Ranna pun ikut menenangkan dirinya.

"See? Apapun yang kamu jelaskan hanya akan semakin menyakiti ku. Sudahlah Revi.  Aku mohon hentikan.. Aku sungguh ingin semua ini ceoat berakhir. Aku tidak ingin semakin sakit. Aku ingin menata hidup ku lagi. Tolong mengertilah"

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now