Tiga puluh tiga

7.5K 481 64
                                    

Berkat perawatan yang baik hanya dalam dua hari sam sudah dapat pulang kembali ke kediamannya. Ucapan terakhir Ranna kala itu menjadi bumerang tersendiri di hati Sam. Rasa takut jika Ranna sampai Tau setiap waktunya semakin menjadi.

"Sam.. kalau besok aku kerja kamu ngga papa kan?" Tanya Ranna dan memasukan beberapa kemeja Sam ke dalam lemari. Sam yang sedang berpura-pura membaca bukunya pun menoleh pada Ranna. Ia tak mengatakan apapun hanya menatap Ranna.

"Sam?"

"Apa karna aku sudah tidak sakit kamu akan mengabaikan aku lagi?" Tanya Sam. Sam tak masalah dengan pekerjaan Ranna. Ia hanya takut, takut ranna bertemu Nathan. Takut Nathan mengatakan semuanya pada Ranna. Ranna mendekat pada Sam, duduk di pinggir kasur dan menggenggam tangan Sam.

"Aku hanya ingin menyelesaikan tugas ku. Setelah itu aku akan benar-benar hanya untuk kamu" ucap Ranna. Sam menatap Ranna bimbang.

"Hanya 2 hari lagi sam.." pinta Ranna. Sam masih tak mengatakan apapun.

"Tidak boleh?" Tanya Ranna

"Jangan bertemu Nathan" ucap Sam. Ranna terhenyak dengan permintaan Sam. Mungkinkah sam tau hatinya, tau bahwa Nathan sedikit mengusik hatinya. Mungkinkah Sam tau bahwa Nathan sedang mencoba merebut tempatnya.

"Bisa?" Tanya Sam ragu.

"Ada apa memangnya dengan Nathan?" Tanya Ranna balik. Sam menggeleng.

"Aku tidak suka dia di dekat mu"

"Kamu cemburu?"

Sam mengangguk.

"Ya, aku cemburu jangan menemuinya lagi."

"Kamu bilang cemburu hanya untuk mereka yang tidak bisa berpikiran luas"

"Maka aku memang tidak berfikiran luas. Aku hanya dapat memikirkan mu."

Ranna tersenyum tipis, Ia tidak tau harus sedih atau bahagia. Ia bahagia karna Sam yang pada akhirnya merasa cemburu padanya dan sedih, ya sedih karna Ia tak akan dapat bertemu Nathan lagi. Bukankah Ia istri yang sangat buruk ketika Ia sudah memiliki Sam yang begitu sempurna Ia masih menginginkan Nathan?

***
Dengan izin Sam, Ranna dapat kembali bekerja. Tentu saja hanya untuk menyelesaikan tugasnya. Nathan naik ke lantai 7 untuk menemui Ranna. Ranna terus menerus menghindar dari Nathan bahkan untuk menengok persiapan Ranna menyuruh orang lain. Tangan panjang Nathan menangkap lengan Ranna.

"Aira.."

Ranna terhenti dan memejamkan matanya. Ia sungguh tak ingin bertemu Nathan. Ia takut hatinya semakin goyah.
Nathan memutar tubuh Ranna.
"Aira.. kamu sengaja menghindari ku?"

Ranna mengangguk.

"Kenapa?"

"Karna Sam tidak mau aku menemui mu" ucap Ranna. Nathan tertawa miris.

"Dan kamu akan melakukan apa yang Sam minta?"

Ranna mengangguk.
"Semuannya.. Nath, bisakah kamu menjauhi ku?"

"Tidak..tidak bisa. Kamu tau bagaimana perasaan aku ra.. Aku cinta sama kamu"

"Engga Nath.. kamu ngga boleh cinta sama aku" ucap Ranna.

"Aku sudah mencinta mu, ra"

"Lupain Nathan..lupain sebelum semuanya semakin jauh. Nath, kamu benar-benar tidak boleh mencintai aku"

Nathan menggapai tangan Ranna.
"Aku tidak bisa melupakannya aira.. Aira lihat aku, apa jadinya aku tanpa kamu?"

"Kamu akan baik-baik saja Nath."

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang