Meet kesayangan Papi Alka

84.2K 11.1K 459
                                    

Komentarnya tiap paragraf lagi dong, hehe 😅

🍁🍁🍁

Pagi ini Shaka dan Arghi tengah dalam perjalanan ke Jakarta, mengunjungi Raka adalah opsi terbaik untuk liburan, cukup ke rumahnya saja dan om-nya itu akan memanjakan mereka dengan apa pun yang mereka inginkan.

"Akhirnya sampai juga," ucap Shaka saat melihat gerbang rumah Raka di depan sana.

Melihat besarnya rumah Raka selalu membuat Shaka kagum dan berkhayal jika suatu saat nanti ia akan memiliki rumah seperti itu juga, rasanya akan sangat senang bisa bermain dengan anak-anaknya kelak di rumah sebesar itu.

Mengingat anak-anak, rasanya Shaka sudah tak sabar ingin menikahi Afra, walau hatinya masih tak terlalu yakin apakah ini perasaan cinta tapi entah kenapa wanita itu selalu saja hadir dalam ingatan Shaka, andai umi dan abinya memberi restu, mungkin saat ini ia sudah berencana untuk mengkhitbah Afra.

"Assalamu'alaikum," ucap keduanya. Tak lama seorang ART membukakam pintu dan menyuruh mereka masuk, tentu saja Raka dan Shanun mengetahui jika Shaka dan Arghi akan berkunjung.

"Mas Fawwaz mana, Om?" tanya Shaka.

"Di rumah sakit, Bang, paling pulangnya nanti sore," jawab Raka. Fawwaz memang sedang menjalani koas stase terakhir, usianya satu tahun lebih di atas Shaka, dan sifatnya sangat mirip seperti ayahnya.

Arghi saat ini sedang mengobrol dengan Raka, dan Shaka sama sekali tidak tertarik untuk bergabung, bukan mengapa tapi mereka tengah membicarakan topik yang sama sekali tidak ia mengerti.

Shaka berjalan ke luar, niatnya sih untuk mencari angin saja, namun matanya seketika berbinar saat melihat sebuah mobil memasuki halaman rumah Raka, ia sudah sangat tahu siapa pemilik mobil mini cooper itu.

Shaka berjalan ke luar, niatnya sih untuk mencari angin saja, namun matanya seketika berbinar saat melihat sebuah mobil memasuki halaman rumah Raka, ia sudah sangat tahu siapa pemilik mobil mini cooper itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Shaka dengan cool-nya berjalan mendekati mobil itu, dengan sengaja ia membukakan pintu dan menyambut si pemilik layaknya putri kerajaan.

"Hay, Aizha-ku," ucap Shaka sambil mengedipkan matanya.

Bukannya tersipu, Aizha malah menatap nyalang pada Shaka, dia bahkan mendorong wajah Shaka dengan telapak tangannya.

"Ngapain kamu di sini, hah?! Mau minta sedekah kan sama Om Raka?" tebak Aizha menyelidik.

Shaka menyentil pelan kening Aizha, ia berkecak pinggang dan berpura-pura marah.

"Sorry yah, Aizha, tanpa sedekah pun, Abang Shaka-mu ini duitnya gak bakalan abis," jawab Shaka, sarkas.

"Alah, gak usah sok sultan deh! Utang pulsa aja belum kamu bayar!"

Shaka melongo tak percaya, ingatan Aizha ternyata masih sangat baik, dan kenapa utang pulsanya yang harus diingat? Padahal cuma goceng.

Kiblat Cinta ✓Where stories live. Discover now