The Moment 🧡

75.9K 10.5K 723
                                    

Kita yang manis-manis dulu yuk, sebelum besok mulai pahit lagi 😂

Jangan lupa vote dan komentarnya, bolehlah yah komentar di setiap baris, wkwk

Selamat menyaksikan ke'uwuan Shaka dan Aizha 🥰

🍁🍁🍁

"Suka bintang?" tanya Shaka menghampiri Aizha yang tengah berdiri di depan jendela kamar mereka.

Aizha melihat Shaka sebentar, setelahnya kembali menatap ke langit sana.

"Suka."

Shaka tersenyum, "ternyata kita memang sudah di takdirkan berjodoh," ucapnya takjub.

"Sejak dulu aku sangat suka bintang, bisa dibilang Shaka dan bintang adalah satu kesatuan."

Shaka ikut berdiri di sisi Aizha, kini pandangan mereka terarah pada satu fokus yang sama, seperti sebuah kebetulan memang, mereka sama-sama terkejut dengan pengakuan masing-masing.

"Shaka."

"Hemmm?"

"Maaf," ucap Aizha, lirihm

"Untuk?" tanya Shaka, bingung.

"Aizar," balasnya, "aku gak enak sama kamu, tolong jangan diambil hati yah ucapan dia, Aiz memang kalau bicara suka seenaknya, entahlah aku juga bingung kenapa sifat dia mirip Om Arvan," jelas Aizha.

Shaka terkekeh, iya kira Aizha kenapa, eh ternyata karena masalah tadi siang, memang benar yah jika istrinya itu sangat perasa.

"Gak papa, Zha, lagi pula aku yang salah, gara-gara cemburu aku sampai bertanya yang seharusnya tidak ditanyakan kepada orangnya langsung."

Aizha seketika menoleh, apa katanya? Cemburu? Oh ayolah, kenapa Aizha malah ingin tertawa yah?

"Kamu cemburu sama Mas Bian?" tanya Aizha menahan tawa.

"Ya pastilah, Zha, bagaimana pun juga Mas Bian bukan makhrom kamu," balas Shaka, hati-hati. Takut istrinya tersinggung.

Aizha tersenyum, ia mengerti ucapan Shaka, mereka memang bukan makhrom, dan sepertinya ia memang harus lebih bisa menjaga sikap untuk menghargai perasaan suaminya.

"Dulu Mas Bian itu ... pengamen jalanan, yatim piatu, dan putus sekolah. Papi kemudian ketemu sama Mas Bian, karena satu dan lain hal akhirnya Papi dan Mami sepakat buat angkat Mas Bian menjadi bagian dari keluarga Rayendra, Papi rawat Mas Bian, kasih dia pendidikan yang tinggi, dan setelah lulus kuliah Mas Bian pegang salah satu anak perusahaan keluarga Papi yang ada di surabaya dan menetap di sana," ujar Aizha menjelaskan hal yang belum sempat terjawab tadi siang, walaupun Aizha hanya menjelaskan sebagian besarnya saja.

"Papi angkat Mas Bian saat usia berapa?" tanya Shaka, sifat keponya sepertinya mulai muncul kembali.

"Saat aku kelas 2 SMP, usia Mas Bian saat itu sekitar 18/19 ’an."

"Sudah besar berarti yah.

"Hemm," balas Aizha dengan pandangan menerawang jauh.

Shaka menatap Aizha dengan lekat, seperti ada sebuah rahasia yang kini disembunyikan Aizha, namun ia tidak ingin mencari tahu juga, mungkin hal ini menyangkut privasi keluarga istrinya, dan jika saatnya sudah tepat pasti Aizha akan mengatakan kepadanya.

"Zha, kamu tahu bintang apa yang paling terang?" tanya Shaka mengalihkan topik pembicaraan.

"Bintang Sirius, atau nama latinnya Alfa Canis Mayor," jawab Aizha tanpa berpikir dulu.

Shaka menatap takjub pada istrinya, "ternyata kamu pintar yah, Zha."

Aizha langsung menatap Shaka, sinis. "Ya iyalah, kalo gak pinter mah gak bakal dapet beasiswa!" sarkasnya.

Kiblat Cinta ✓Where stories live. Discover now