Malam pertama

100K 12.4K 1.1K
                                    

Jangan tertipu dengan judul.

Jangan lupa vote dulu yah teman 😉
Itu sangat berharga bagi ovi, hehe.

Selamat membaca 🧡

🍁🍁🍁

Tok tok tok.

"Zha," panggil Shaka dari mengetuk pintu kamar.

Sejak 20 menit yang lalu Aizha belum keluar juga, katanya sih mau bersiap, tapi kenapa lama sekali? Apakah wanita memang selalu begitu?

"Bentar," sahut Aizha.

"Ayo, Zha, cepat, aku udah laper nih," ujar Shaka, memelas.

Sore ini rencananya mereka mau cari makan, sambil mau belanja kebutuhan rumah tangga juga, istilah lebih umumnya sih belanja bulanan, mungkin.

Ceklek.

"Gak sabaran banget, sih?!" ucap Aizha, kesal.

Shaka mengerucutkan bibirnya, wajahnya sengaja ia buat memelas seakan tengah merajuk, entahlah Aizha juga heran dengan sifat pria yang sayangnya malah menjadi suaminya, sudah jahil eh tengil pula.

"Itu muka udah jelek, gak usah dijelek-jelekin!" sarkas Aizha.

"Astagfirullah, Zha, suami-mu ini ganteng loh," timpal Shaka merasa ternistakan istri sendiri. "Akuin aja, Zha, kalo aku tuh mirip sama Sehun," tambah Shaka dengan percaya dirinya.

Aizha malah memutar bola matanya jengah, mimpi apa ia sampai bisa menjadi istri dari cowok senarsis Shaka.

"Idih, gak usah ngehayal!" sahut Aizha, jutek. "Yang ada kamu itu mirip Kakek Sugiono!"

"Astagfirullah, Zha, berdosa banget kamu sama suami," ujar Shaka merasa terdzolimi.

Selalu saja terjadi perdebatan, entah mereka termasuk pasangan yang cocok atau justru sebaliknya, tapi yang pasti hal seperti ini justru membuat hidup lebih berwarna.

Dari pada saling diam, ya mending seperti ini, tanpa disadari nanti cinta juga pasti datang sendiri.

Shaka dan Aizha sudah sampai di sebuah tempat yang cukup ramai, Shaka memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Yuk, Zha."

Aizha heran, bukannya mereka mau mencari makan? Tapi kok malah berhenti di sini? Ia tidak melihat restoran atau pun rumah makan, ia justru melihat beberapa angkringan yang menjual berbagai makanan.

Shaka melihat raut kebingungan dari wajah istrinya, ia tersenyum maklum, mungkin Aizha memang belum pernah ke tempat seperti ini.

"Pernah makan di angkringan gak?" tanya Shaka.

Mereka kini berjalan berdampingan, Shaka tahu jika Aizha bukan tipe perempuan yang gak mau diajak ke tempat seperti ini, itulah mengapa Aizha tidak protes.

"Belum pernah," jawab Aizha, jujur.

"Serius?" tanya Shaka cukup terkejut.

"He'em, Aiz gak pernah izinin aku nyobain makan ditempat gini, hidup dia terlalu higenis," jawab Aizha, terkeukeuh.

Tak ayal Shaka juga ikut tersenyum, jika dipikir-pikir kembaran Aizha itu memang sangat menjaga Aizha.

"Emmm, jadi gimana? Mau cari tempat lain aja?" tanya Shaka. Shaka sendiri memang lebih suka makan di angkringan, makanya ia membawa Aizha ke sini, tapi setelah tahu Aizha belum pernah makan di angkringan, ia juga tidak ingin membuat istrinya malah tak nyaman.

Kiblat Cinta ✓Where stories live. Discover now