Di Racun!

69.9K 9.7K 882
                                    

Ketika membaca cerita ini, harap baca pelan-pelan dan pahami setiap alurnya dengan baik! 😂

Niatnya cerita ini mau ovi buat mengandung teka-teki, tapi kayaknya bakalan gagal karena nanti pasti tebakan kalian benar 🤣

Jangan lupa vote dan komentarnya yah 🥰 Vote gak nyampe satu detik kok, hehe.

Selamat membaca 🙏

🍁🍁🍁

Shaka menunggu dengan cemas di luar ruang IGD, di dalam sana istrinya tengah di tangani dengan serius oleh tenaga medis, sudah hampir satu jam tetapi belum ada satu pun dokter yang mengabarinya tentang kondisi Aizha saat ini.

"Astagfirullah, Ya Allah," ucap Shaka sambil mengusap wajahnya, frustasi.

Tadi awalnya Aizha di bawa ke rumah sakit terdekat, tetapi karena satu dan lain hal akhirnya Aizha di rujuk ke rumah sakit milik papi-Nya, tentu hal ini juga bertujuan agar Aizha mendapatkan perawatan yang maksimal dengan fasilitas terbaik.

"Insyaallah Aizha akan baik-baik saja," ucap Alka menenangkan menantunya, walaupun ia sendiri juga sangat khawatir dengan kondisi putrinya.

"Maafkan aku, Pi, aku gak bisa jaga Aizha dengan baik," ujar Shaka pada Alka, walau ia belum tahu apa penyebab Aizha seperti itu, tetap saja ia merasa ini salahnya.

Secara analisa awal Aizha keracunan, namun di sini mereka belum tahu keracunannya disebabkan karena apa, apakah karena keracunan makanan seperti pada umumnya, atau justru karena adanya zat lain yang memang berbahaya untuk tubuh, dengan kata lain ada zat/racun yang sengaja di campur kan.

"Ini bukan salah kamu, jangan apa-apa menyalahkan diri sendiri, lagi pula ini musibah, bukan kecelakaan yang terjadi karena kelalaian," balas Alka dengan bijak.

Shaka cukup tenang dengan tanggapan bijak mertuanya, tetapi hatinya sama sekali tidak bisa diajak demikian, ia tidak tahu bagaimana tanggapan kembaran istrinya nanti, mungkin Si Aizar akan ngamuk lagi.

Tak lama kemudikan seorang dokter yang bertanggung jawab menangani Aizha keluar, ia lebih dulu menjelaskan kondisi Aizha, ucap syukur terdengar ketika mendapat kabar jika Aizha lolos dari maut, Aizha bisa keluar dari masa kritisnya dan penyebaran racunnya bisa segera dihentikan.

Dokter Hari (Dokter yang menangani Aizha) meminta mereka untuk berbicara secara private, ini karena ada hal penting yang bersifat rahasia

"Andai telat lima menit saja, saya tidak bisa menjamin Aizha akan selamat, Dok," ucap Dokter Hari mengembuskan napasnya.

"Keracunan makanan, kah? Atau bagaimana, Dok?" tanya Alka, Shaka hanya menyimak.

"Bukan," jawab Dokter Hari dengan yakin, "makanan yang di makan Aizha sepertinya hanya menjadi media saja, dari hasil lab ditemukan zat arsenik dalam kadar cukup tinggi, dan hal ini lah yang membuat Aizha hampir tidak tertolong."

Dokter Hari memberikan hasil lab pada Alka, tentu saja karena Alka akan lebih paham dibanding Shaka yang pastinya malah plenga-plengo.

"Jadi maksudnya Aizha di racun, Dok?" tanya Shaka, shock.

"Saya tidak bisa menyimpulkan seperti itu, keracunan zat arsenik ini memang mudah ditemukan, tetapi dari hasil lab Aizha zat arsenik ini juga ditemukan dalam makanan yang telah di konsumsinya, soalnya tadi kami tidak hanya melakukan pengecekan lewat darah saja."

"Shaka, terakhir Aizha makan apa?" tanya Shaka, serius.

"Phad Thai, Pi, kami makan di restoran Thailand, tapi masalahnya ... aku juga pesan makanan yang sa-ma," jawab Shaka, tertahan.

Kiblat Cinta ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin