Murka Aizha

84.9K 11.1K 315
                                    

Shaka balik lagi nih, hehe.

Jangan lupa vote dan komentarnya yah, ovi tunggu 😂

Selamat membaca. 🧡

Happy birthday jennie, semoga kelak bisa jadi jodohnya Afzal 😍😅

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy birthday jennie, semoga kelak bisa jadi jodohnya Afzal 😍😅

****

Belum ada yang berubah, Aizha masih sama sejak pertama kali pulang ke rumah, tidak ada lagi senyuman dari wajahnya, bahkan Aizha sempat dalam kondisi sangat tertekan, Alka sampai harus memanggil psikiater agar putrinya itu tidak seperti orang yang tak bernyawa.

"Zha, makan dulu yuk, gue udah masak khusus buat lo," bujuk Aizar yang saat ini berada di kamarnya Aizha.

"Aku gak laper," jawab Aizha, pelan. Bersyukurlah karena Aizha mau merespon, walaupun air mata tak pernah berhenti mengalir di wajah cantiknya.

Aizar menyimpan piring di tangannya, ia balik memegang tangan Aizha dan menatap kembarannya intens, ia tahu sebesar apa duka dalam hidup Aizha, yakinlah jika dirinya juga ikut merasakannya, tapi ... apakah pantas jika sampai mendzolimi diri sendiri?

"Zha, gue ada di sini, lo boleh berbagi apa pun kesedihan lo sama gue, gue gak akan pernah bosen buat jadi sandaran lo. Tapi gue mohon, Zha, jangan nyakitin diri sendiri! Terpuruk dengan keadaan gak akan buat lo terbebas dari sebuah penderitaan."

Aizah melepaskan paksa genggaman tangan Aizar, ia memeluk lututnya sambil menangis tergugu, pada kenyataannya berdamai dengan keadaan tidak semudah yang di ucapkan.

"Apa yang harus aku harapkan lagi, Aiz, apa?! Hiks hiks, hidup aku udah hancur, aku udah gak perawan hiks-hiks," isak Aizha meratapi hidupnya, Aizar seketika memeluk kembarannya.

"Harapan itu selalu ada, Zha, selama masih hidup manusia tidak akan terlepas dari yang namanya harapan, dan kebahagiaan adalah janji yang Allah pastikan," ujar Aizar dengan sangat lembut, ia mengelus punggung Aizha yang kini bergetar. "Gue tau lo saat ini terluka, tapi tolong, Zha, jangan sampai lo kehilangan kepercayaan pada sang pencipta. Mungkin lo merasa hidup lo gak ada gunanya lagi, tapi Allah selalu ada dan akan berusaha membuat lo percaya bahwa hidup itu sangat berharga." Aizar meneteskan air matanya, ia berusaha tegar demi Aizha.

"Akan ada saatnya kesedihan lo berakhir senyuman, cukup percaya bahwa selalu ada hikmah di balik musibah." Aizar melepaskan pelukannya dan mengangkat dagu Aizha yang hanya menunduk. "Kamu percaya kan?" tanya Aizar.

Aizar tersenyum saat melihat Aizha mengangguk, ada setitik harapan jika kembarannya itu akan kembali ceria.

Di sisi lain.

Melihat bangunan megah di depannya seakan membuat Shaka di jatuhkan ke palung terdalam, bukan karena takut akan penolakan, karena untuk hal itu Shaka pastikan jika dirinya tidak akan pernah menyerah. Shaka hanya minder, bagaimana pun juga Aizha diperlakukan bak seorang putri oleh keluarganya, jika nantinya Allah menakdirkan mereka bersama, apakah Aizha akan bisa bertahan hidup dengannya yang bahkan belum lulus kuliah?

Kiblat Cinta ✓Where stories live. Discover now