3

27 4 3
                                    

Wei harus tinggal lebih lama di workshop karena ada urusan dengan Tian, jadi Ling dan Mingmei akan pulang tanpanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wei harus tinggal lebih lama di workshop karena ada urusan dengan Tian, jadi Ling dan Mingmei akan pulang tanpanya. Kunci mobil pun dioperkannya kepada Mingmei. Ia menemui kedua gadis di tempat parkir dengan muka lebih kusut dibanding saat berangkat.

"Bagaimana Direktur Feng Yang?" Wei tersenyum mengejek. "Sebaik kesan pertamanya?"

Ling memutar bola mata. "Kalau capek, tidak usah menghibur diri dengan cari masalah denganku," dengusnya. "Aura Direktur Feng itu ... menekan."

"Bersiaplah untuk tantangan yang lebih besar darinya."

"Sudah cukup, Xiao Wei." Mingmei menepuk pundak modelnya. "Jangan takut-takuti cewek pengecut ini terus. Kalau Ling mundur, Fenghuang bisa gagal menjadi 'keluarga kandung' Kevin Huo, lo."

Kalimat Mingmei ini sukses membuat kakak-beradik Zhang menyatukan kekuatan.

"Apakah kau baru saja mengataiku pengecut?" Ling merengut. "Kau tidak tahu mengejek model paling laku di agensi mesti ditebus potong gaji?"

"Fenghuang akan tetap menjadi bagian Kevin Huo, apa pun yang terjadi!" Wei bicara berbarengan dengan kakaknya. "Jangan bikin asam lambungku naik, Kak Mei!"

Mingmei terkekeh, lalu melangkah cuek ke mobil sambil memutar-mutar kunci Wei. Ling hampir menyusul andai Wei tidak menahan.

"Kumohon dengan sangat, jangan pernah berpikir untuk berhenti." Wei menatap Ling mengiba bagai seorang staf label kecil. "Kau belum bertemu Feng Xiang, kan? Dia Feng yang paling baik dan pasti banyak membantumu, jadi abaikan saja saudara-saudaranya."

Saat ini, Kevin Huo memang dikendalikan oleh Feng bersaudara: Feng Yang si sulung yang menjabat direktur, Feng Tian saudara termuda yang mengepalai para desainer, dan Feng Xiang si anak tengah yang akan menjadi rekan kerja Ling. Lima tahun sudah Feng Xiang 'menyampuli' Kevin Huo hingga namanya melejit sebagai figur publik muda berprestasi. Namun, Feng kedua ini justru tidak dapat hadir karena kesibukan, jadi Ling belum dapat menilai seperti apa kepribadian aslinya.

"Kalau direktur dan desainer kepala Kevin Huo begitu mengesalkannya, aku ragu Feng Xiang akan jadi rekan kerja yang menyenangkan." Ling menelengkan kepala, memaksakan seulas senyum. "Yah, tapi sekali-sekali, aku perlu bersusah-susah juga biar karierku tidak begini-begini saja."

Sejak kapan Ling memedulikan karier? Berbeda dengan Wei yang ambisius, Ling memimpikan kehidupan datar di mana ia bisa bersenang-senang meskipun gaji kecil dan namanya tak dikenal. Kalau bukan karena permintaan Wei untuk menjadi model Fenghuang dulu, Ling pasti akan bekerja dalam kubikel sekarang. Takdir ternyata menghendaki nasibnya bergulir cepat dari model amatir menjadi profesional. Ia tak bisa lagi mundur.

Selain itu, Wei yang berbakat butuh ruang berkarya lebih luas dan Ling tak tega merenggut kesempatannya.

"'Bersusah-susah'? Tumben," ujar Wei dengan nada mencemooh kendati harapan di matanya tidak dapat berbohong. Satu lagi orang yang menuntutku, Ling membatin. "Ya sudah, aku naik lagi, keburu dimarahi si cebol. Titip mi belut, ya!"

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now