9

11 5 0
                                    

"Shooting hari ini selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Shooting hari ini selesai. Selamat beristirahat, Long dan Fenghuang kita!"

Reaksi Ling tertunda sangat lama. Ia berterima kasih dengan kepala kosong kepada para kru sebelum diseret Mingmei untuk ganti pakaian. Baru setelahnya, sang peragawati dan manajernya pergi ke bawah tenda kru untuk makan siang.

"HAH? BARUSAN ONE-TAKE? ADEGAN TERBANG YANG BIKIN PINGGANG SAKIT GARA-GARA KABEL ITU? MUSTAHIL!"

Ling baru berseru ketika Mingmei meletakkan kotak makan mereka di hadapannya.

Mingmei menyumbat telinganya dengan kelingking. "'Apa perlu Xiaohua juga yang menyampaikan pesanku padamu?'" tanyanya, menirukan Sutradara Han sebelum melanjutkan dengan suaranya sendiri. "Ya, Nona Zhang Ling, barusan one-take. Ekspresi kalian berdua sempurna, efek kibasan roknya pas, dan kalian 'pacaran' di udara dengan sangat mesranya. Kata Nyonya Teng, semua tangkapan kamera akan cocok untuk thumbnail fashion film ini."

Tanpa memedulikan perut keroncongannya, Ling justru mengguncang-guncang badan mungil Mingmei alih-alih membuka kotak makan. "Kak Mei, astaga! Padahal aku paling khawatir dengan adegan itu, tetapi malah one-take! Ini pasti mimpi, deh—aduh!"

'Berbaik hati', Mingmei mencubit pipi Ling. "Nih, sakit, kan? Bukti kalau apa yang kaualami barusan bukan mimpi!" ujarnya sebelum membuka kotak makan siang dan mematahkan sumpit. "Cepat makan, setelah itu berterima kasih pada Feng Xiang! Kalau bukan karenanya, kau bisa ada di pinggir tebing itu sampai dini hari kemarin."

"Kau benar! Selain berterima kasih, aku juga harus minta maaf karena terus menyusahkan dia." Ling akhirnya membuka kotak makan siangnya. "Syukurlah, aku tidak menyusahkan Feng Xiang lagi untuk adegan terakhir!"

Proyek Fenghuang menyebabkan diet Ling diketatkan, tetapi kegembiraan sukses mengganjal perutnya lebih baik dari makanan. Begitu kotak makannya bersih dan selesai minum, Ling buru-buru mencari Xiang berhubung pemuda itu tidak terlihat sejak ia ganti kostum. Namun, ia tak juga bertemu dengan Xiang.

"Tadi dia pamit ke mana, ya, Kak? Apa langsung menuju jadwal berikutnya?" tanya Ling pada manajernya yang segera menggeleng.

"Seingatku, dia tadi izin ke kamar mandi," jawab Mingmei sembari mengedarkan pandang. "Lihat, manajernya saja masih di sana."

Lebih tepatnya, 'salah satu manajernya'; model seperti Xiang tentu harus diurus banyak orang. Manajer yang tadi Mingmei tunjuk adalah seorang laki-laki kurus tinggi dengan muka selalu serius, bahkan kepada modelnya. Ling memilih untuk tidak berkontak dengan pria itu. Duduk seorang diri di bawah tenda kru, manajer Xiang menggerak-gerakkan kakinya gelisah dengan tatapan tak teralih dari—toilet pria?

Apa dia cuma ingin buang air?

Ling hampir tertawa kalau saja ia tidak merasakan tekanan ringan di bawah perutnya. "Kak Mei, aku ingin pipis ...."

"Ya sudah, cepat pergi, lalu lanjutkan mencari Feng Xiang!"

Untung saja Ling sudah menanggalkan kostum fenghuang-nya yang cantik dan berganti ke dalam sweter serta celana jeans. Ia berlari terbirit-birit ke kamar mandi wanita, menuntaskan hajatnya, dan keluar dengan muka berseri-seri. Mingmei yang masih berteduh di bawah tenda cuma bisa menutup muka malu gara-gara tingkah modelnya satu itu.

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now