43

17 2 0
                                    

[TW: eating disorder!]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[TW: eating disorder!]

Mengenang fotografer pertamanya di Kevin Huo membantu Ling sebab fotografernya hari ini agaknya menerapkan pendekatan serupa (atau mungkin keduanya cuma sama-sama masokis). Yang jelas, ketika menggunakan trik kecil Xiang dahulu, Ling dapat memuaskan fotografernya sekarang. Sebaliknya, model-model pendamping yang belum mengetahui rahasia itu bolak-balik disembur.

"Terutama kau, baju hijau muda, terus yang berdiri di pojok belakang kanan, dan rambut pendek!" tunjuk si fotografer dengan kasar kepada gadis-gadis yang tak dinamainya. Salah satu yang disebutnya–si 'pojok belakang kanan'–adalah Shu Fei. "Kelemahan ekspresi kalian merepotkan Nona Zhang! Belajarlah baik-baik dari ekspresinya biar aku tidak berulang-ulang mengambil foto. Kemari!"

Awalnya, hanya ketiga gadis yang berjalan menghampiri si fotografer, tetapi dia malah marah dan mengatai model pendamping lainnya sombong. Akhirnya, semua gadis itu bangkit, hendak 'mempelajari' ekspresi yang dimau si fotografer. Separuh dari mereka sudah mengelilingi layar si fotografer ketika Ling berkata.

"Tidak semuanya akan bisa belajar kalau berkerumun begitu. Saya punya rahasia untuk teman-teman model baru, tapi kalau mau melihat dulu foto-fotonya, silakan saja."

Model-model pendamping bimbang untuk tetap tinggal di sisi Ling atau maju ke tempat si fotografer. Ling berharapnya mereka tidak menyeberang sebab fotografer itulah yang sebetulnya sombong; andai belum seberpengaruh sekarang, Ling bisa jadi akan diperlakukan dengan angkuh pula oleh si fotografer.

"Oh? Nona Zhang mau berbagi tipsnya?" Muka riangnya jijik sekali, khas penjilat, batin Ling ketika si fotografer beralih dari kamera kepadanya. "Sungguh murah hati! Kalian bisa belajar langsung dari sang ahli, tetapi yang sudah terlanjur kemari, perhatikan baik-baik–"

Gadis-gadis yang nyaris beranjak dari sisi Ling duduk kembali, kali ini lebih dekat pada sang duta. Mereka yang mengelilingi si fotografer, tetapi berada di lingkaran terluar, sadar bahwa mereka tidak akan dapat melihat foto Ling dengan cukup jelas, jadi mereka pun mundur dan berkumpul ke sekitar Ling. Di sana, Ling membagikan trik kecilnya yang membuat para model pendamping kaget dan tertawa, geli sekaligus tak percaya, sedangkan gadis-gadis di sekeliling si fotografer tampak tegang dengan fokus yang ada-tiada ke puluhan foto di layar.

Benar saja. Model-model pendamping yang belajar langsung dari Ling menerapkan bocoran dari duta mereka dengan lebih baik dibandingkan teman-teman mereka yang ketakutan. Fotografer mengamuk lagi, tetapi pada lebih sedikit orang. Ling mengejeknya dalam hati sambil memuji diri sendiri.

Padahal dia yang tidak bisa 'mengajari' mereka. Ah, apakah ini berarti aku berbakat jadi pelatih model juga?

Lama-lama, Ling membisikkan trik-triknya kepada setiap ada gadis yang kembali dari monitoring, bukan cuma trik 'menampar' yang diturunkan dari Xiang. Trik-trik ini ia pelajari sepanjang kariernya sebagai model, tetapi sebagian besar diperolehnya saat mengerjakan proyek Fenghuang dari orang-orang baik seperti Julia Teng, fotografernya di Jiulong. Gadis-gadis itu seperti spons, menyerap apa pun masukan dari Ling dan mengeluarkannya banyak-banyak di depan kamera. Sisa pemotretan berjalan lancar dan menyenangkan buat semuanya; cuma dengusan menggebu-gebu si fotografer yang kegirangan dapat gambar bagus sajalah yang mengusik Ling.

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now